Subhanallah
para malaikat dengan jumlah yang hanya Allah yang tahu, berbaris dengan
lurus dan rapi dalam beribadah pada-Nya. Ada yang mencegah dari
gangguan, ada yang mengendalikan dan mengarahkan awan dengan seizin-Nya
dsb. Ada pula membacakan peringatan, adz-Dzikra.
Buya
Hamka menjelaskan bahwa adz-Dzikra itu ialah al-Quran. Dengan ayat ini
(ayat 3), Allah menyatakan bahwa Dia telah menjamin memelihara dan
menjaganya. Maka malaikat yang berbaris sebenar berbaris itu ialah yang
khusus diperintahkan Allah menjaga dan mencegah jangan sampai perjalanan
Jibril mengantarkan wahyu Ilahi terganggu di tengah perjalanan.
Jibril
menyampaikan Dzikr kepada Rasul, lantas Rasul menyampaikannya kepada
manusia. Dan terang bahwa untuk sampainya wahyu kepada Rasul, Jibril
tidaklah sendirian , dia dikawal, dia memakai pengiring, dijaga oleh
malaikat-malaikat.
Dan keutamaan ummat Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam ialah shaf kita seperti shaf para malaikat..
Dari
Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata dia, berkata Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam : “Kita dilebihkan dari manusia lain dengan tiga hal,
(1) Dijadikan shaf kita seperti shaf malaikat, (2) dan dijadikan untuk
kita bumi ini seluruhnya jadi masjid (tempat sholat) dan (3) dijadikan
tanahnya untuk kita jadi suci jika air tak ada.”
Dari
Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu berkata dia. Berkata Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam : “Tidakkah kamu hendak menyusun barisan
sebagaimana malaikat menyusun shaf di hadapan Tuhan mereka?” Kami lalu
bertanya: “Bagaimana caranya malaikat bershaf di hadapan Tuhan?”
Rasulullah menjawab, “Mereka sempurnakan shaf di muka dan mereka susun
rapi shaf itu.”
Subhanallah..
Pelajaran
juga bagi kita bahwa dalam menyusun sebuah rencana apalagi
agenda-agenda kebaikan hendaklah pula menyusun barisan yang teratur,
berjama’ah dan menyusun struktur dengan rapi.
Selain
itu, dari ‘ain tersebut kita juga dapat pelajaran bahwa setan
mencuri-curi dengar wahyu, yang terkadang berhasil kemudian
diberitahukan kepada “agen-agennya” di dunia, nah, dukun-dukun kemudian
membual dengan menyisipkan lalu membual dengan beribu-ribu kedustaan.
Karena itu, hindarilah kedustaan-kedustaan dari ahli sihir dan dukun.
Ayat 1-10 surah Shaffat juga salah satu yang sering dibaca bila terkena guna-guna
Wallahu’alam