Kamis, 13 Juni 2013

tersadar

Subhanallah….

Musa ‘alaihissalam (beliau kala itu belum diangkat menjadi nabi) tersadar , kala beliau telah meninju orang Qibthi, yang kemudian orang Qibthi itu mati seketika.

Musa berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah Menganiaya diriku sendi
ri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs al-Qashash : 16)

Ibnu Athiyah kala mentadabburi ayat tersebut mengatakan , “Penyesalan Musa ‘alaihissalam telah membuatnya tunduk kepada Tuhannya dan memohon ampun atas dosa yang telah dia perbuat. Maka Allah pun mengampuni kesalahannya tersebut.”

Qatadah berkata, “Demi Allah, dia (Musa ‘alaihissalam) mengetahui jalan keluarnya maka dia memohon ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla.”

Subhanallah…

Musa tahu, kepada Siapa ia kembali, kepada Siapa memohon ampunan atas zalimnya diri. Nabi Musa tahu dan paham jalan keluar terbaik atas segala permasalahan ialah menuju kepada-Nya..

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, sesal atas dosa lebih mulia daripada sombong karena amalan, status bahkan ilmu. Karena itu, tunggu apalagi, mari kita segera raih kemuliaan dengan taubah dan inabah. Takut kita atas sekian banyak daftar dosa yang masuk list peluang mendapat siksa, malu kita pada Allah atas banyaknya karunia namun kita balas dengan nista.

Terus berusaha merubah diri dan seru dunia..

Miliki semangat. Bak semangat sosok seseorang dari ujung kota, bergegas menasehati Musa dalam kisah. Begitulah sifat dan perangai da’i. Selalu berupaya membela kepentingan orang banyak, menyingkirkan sesuatu yang membahayakan, siap menanggung letih dan lelah dan mau mengusulkan solusi indah untuk selesaikan problema.

Semoga Allah menggerakkan diri untuk kembali pada-Nya, semoga Allah senantiasa menambah ilmu pada kita, dan terus senang berdakwah kepada-Nya..

Aamiin

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar