Senin, 18 Maret 2013

sabar dalam menuntut ilmu


Masya Allah, Kisah selanjutnya mengenai Nabi Musa’alaihisalam dan Khidr juga menekankan pentingnya KESABARAN DALAM MENUNTUT ILMU dan menjalani tarbiyah.

Orang yang tidak memiliki kekuatan sabar ketika bersahabat dengan ilmu dan orang yang berilmu akan
melenyapkan dan melewatkan banyak ilmu. Siapa tidak memiliki kesabaran, ia tak kan pernah mendapat ilmu. Sedangkan orang yang sabar akan mengetahui perkara yang ingin diketahuinya. Sebaliknya, semakin kita berilmu , tahu pentingnya suatu ilmu, juga akan semakin menambah kesadaran kita untuk bersabar.


Masya Allah

Kekuatan Sabar pula yang membuat manusia untuk tidak tergesa-gesa dan bersikap hati-hati dalam memvonis sehingga dia mengetahui dulu duduk persoalannya…

Selain itu, Tiga kejadian yang dialami Nabi Musa bersama Khidhir adalah murni takdir Allah melalui perantara hamba-Nya yang sholih. Itu semua dimaksudkan untuk mempelihatkan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya. Allah Maha Mampu menakdirkan sesuatu yang sangat dibenci manusia namun itu baik bagi diennya seperti halnya kisah ghulam , seorang anak yang dibunuh khidhir, dan Dia juga Maha Mampu menakdirkan sesuatu yang sangat dibenci manusia namun sebenarnya itu baik bagi dunianya seperti halnya kisah perahu yang dilubangi oleh Khidhir. Dua contoh ini menjadi pelajaran berharga agar kita senantiasa ridho dan menerima semua takdir-Nya. Karena bagaimanapun, Dia yang lebih mengetahui kebaikan bagi hamba-hamba-Nya, dan takdir-Nya adalah pilihan terbaik untuk mereka sekalipun menurut kaca mata manusia hal itu buruk dan sangat menyakitkan.

Dan salah satu sifat kaum beriman ialah menjaga etika dan adab pada Allah hingga dalam hal kata-kata. Khidr ‘alaihissalam menisbahkan perusakan perahu kepada dirinya sendiri.

“Lalu aku bermaksud merusak perahu itu.” (Qs alkahfi :79)

sedangkan untuk kebaikan ia menisbahkan kepada Allah ta’ala.

“Maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepadakedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu.” (QS al-Kahfi :82)

Masya Allah..

Jadi dalam pembelajaran diperlukan sikap sabar dan etika baik kepada Allah, setelah itu etika kepada guru..

Ada hikmah lain sdrku??

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar