Rabu, 20 Februari 2013

Tahu berbuat Taat

Manusia keluar dari rahim ibu sebagai bayi setelah masa kandungan. Saat dilahirkan, manusia diberi bekal pendengaran, penglihatan dan hati sebagai sarana untuk mencari ilmu pengetahuan.

Dengan ilmu pengetahuan itu, manusia diharapkan bersyukur kepada
Allah dengan cara mengesakan-Nya dan beribadah hanya kepada-Nya semata..

Dari bekal-bekal tersebut kita dapat melihat angkasa dan mengambil pelajaran darinya, salah satu yang patut diperhatikan bagaimana burung dapat terbang di angkasa. Hanya the power of ar-Rahman –lah bekerja di sana.

Dan manusia dengan bekal yang sudah diberi Allah mengambil dan hidup kreativitasnya, berdasarkan ayat 79, manusia terinspirasi membuat pesawat dsb. Dari isyarat ayat-ayat kauliyah (Al-Qur’an) manusia transfer ke ayat-ayat kauniyah (fenomena Alam semesta) manusia pun menterjemahkan dalam bahasa teknologi yang dipinjami oleh ilmu aero dinamika, maka sayap pada burung yang mempunyai ketebalan yang tipis dan permukaan yang lebar akan berakibat munculnya daya angkat pada sayap tersebut. Perpaduan antara daya angkat dengan daya dorong yang dihasilkan oleh mesin turbo maka menjadikan pesawat terbang tersebut bisa terbang di angkasa bebas..

Masya Allah..

Dan alangkah bahaya kalau kita sudah tahu akan nikmat-nikmat Allah, tapi tetap tidak taat. Tidak patuh pada perintah…

Seperti asbabun nuzul ayat 80-83 ayat an-Nahl, bahwa dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika seorang Arab bertanya kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam tentang Allah, beliau membacakan ayat, Wallahu ja’ala lakum mim buyutikum sakana (Dan Allah Menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal..) (QS an-Nahl 80). Orang itu pun mengiakannya. Kemudian Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam membaca kelanjutan ayat tersebut,.. wa ja’ala lakum min juludil an’ami buyutan tastakhiffunaha yauma zha’nikum wa yauma iqamatikum.. (..dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah [kemah-kemah] dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan [membawanya] di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim…) (QS an-Nahl 80). Orang itu pun mengiakannya. Kemudian Rasulullah membaca lagi kelanjutan ayat tsb, dan orang itu pun mengiakannya. Namun, ketika Rasulullah sampai pada ayat, .. kadzalika yutimmu ni’matahu ‘alaikum la’allakum tuslimun (… demikianlah Allah Menyempurnakan Nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri [kepada-Nya]) (Qs an-Nahl 81), orang itu berpaling dan tidak mau masuk Islam.

Maka turunlah ayat selanjutnya (QS an-Nahl 83) yang menegaskan bahwa walaupun orang-orang tahu akan Nikmat yang Diberikan Allah, tapi kebanyakan mereka tetap kafir.

Subhanallah..

Begitulah dengan perbekalan yang diberikan untuk peroleh ilmu pengetahuan, maka tujuan selanjutnya untuk melakukan ketaatan…

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar