“Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir:
60)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku”. (QS. Al Baqarah: 186).
“Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah ta’ala selain do’a” (HR. Ahmad)
Allah berfirman, "Aku tergantung prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berprasangka baik kepada-Ku, maka kebaikan baginya, dan bila berprasangka buruk maka keburukan baginya." (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban )
“Mohonlah kepada Allah sedangkan kamu merasa yakin akan dikabulkan karena sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai”. (HR. Tirmidzi )
“Orang yang lemah adalah orang yang meninggalkan berdoa …". [Al-Haitsami, kitab Majma' Az-Zawaid. Thabrani, Al-Ausath. Al-Mundziri, kitab At-Targhib berkata : Sanadnya Jayyid (bagus) dan dishahihkan Al-Albani,As-Silsilah Ash-Shahihah 2/152-153 No. 601].
Dari Anas (bin Malik) radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian berdoa, maka hendaknya ia memantapkan hatinya dalam meminta, dan janganlah mengucapkan: “Ya Allah, jika Engkau mau, berilah aku,karena sesungguhnya tidak ada yang bisa memaksa Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam Syafi’i mengatakan:
“Apakah engkau meremehkan doa dan memandangnya sepele,
Padahal engkau tidak tahu apa yang diperbuat doa.
Ia adalah anak panah-anak panah malam yang tak kan meleset,
Akan tetapi ia memiliki masa dan masa itu ada penghujungnya”.
“Allah sangat senang tatkala dimintai karunia-Nya, maka barangsiapa yang tidak memohon kepada Allah, maka berhak mendapat murka-Nya.” (Imam At-Thaibi)
Laa haula walaa quwwata illa billah
MMC
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku”. (QS. Al Baqarah: 186).
“Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah ta’ala selain do’a” (HR. Ahmad)
Allah berfirman, "Aku tergantung prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berprasangka baik kepada-Ku, maka kebaikan baginya, dan bila berprasangka buruk maka keburukan baginya." (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban )
“Mohonlah kepada Allah sedangkan kamu merasa yakin akan dikabulkan karena sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai”. (HR. Tirmidzi )
“Orang yang lemah adalah orang yang meninggalkan berdoa …". [Al-Haitsami, kitab Majma' Az-Zawaid. Thabrani, Al-Ausath. Al-Mundziri, kitab At-Targhib berkata : Sanadnya Jayyid (bagus) dan dishahihkan Al-Albani,As-Silsilah Ash-Shahihah 2/152-153 No. 601].
Dari Anas (bin Malik) radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian berdoa, maka hendaknya ia memantapkan hatinya dalam meminta, dan janganlah mengucapkan: “Ya Allah, jika Engkau mau, berilah aku,karena sesungguhnya tidak ada yang bisa memaksa Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam Syafi’i mengatakan:
“Apakah engkau meremehkan doa dan memandangnya sepele,
Padahal engkau tidak tahu apa yang diperbuat doa.
Ia adalah anak panah-anak panah malam yang tak kan meleset,
Akan tetapi ia memiliki masa dan masa itu ada penghujungnya”.
“Allah sangat senang tatkala dimintai karunia-Nya, maka barangsiapa yang tidak memohon kepada Allah, maka berhak mendapat murka-Nya.” (Imam At-Thaibi)
Laa haula walaa quwwata illa billah
MMC