Kamis, 26 Mei 2011

Akselerasi Yuk...!!

Dalam kehidupan ini, kita dapati bahwa ada dua jenis usia. Yaitu usia biologis, usia yang tertera di KTP ataupun yang tercatat di akta lahir atau surat tanda lahir. Dan usia keilmuan, usia kedewasaan atau usia produktif. Nah, sering terdapati bahwa belum tentu seiring seirama, tegak lurus satu sama lainnya.

Ada yang usia biologisnya masih muda namun usia keilmuan, pemahaman dan produktifitasnya sudah dewasa. Namun, banyak orang yang usia biologisnya sudah dewasa namun ilmu, pemahaman maupun kedewasaannya masih anak-anak.

Nah, sebenarnya yang terpenting bukan berapa usia biologis yang kita milki atau bukan seberapa panjang waktu hidup kita di dunia tapi seberapa panjang usia kelimuan dan konstribusi kita pada ummat.

Oleh karena itu, diperlukanlah yang namanya percepatan (akselerasi) diri agar dapat minimal mmengimbangi usia biologis kita dengan usia kedewasaan, pemahaman dan juga kemanfaatan hidup.

Oleh karena itu, dalam melakukan percerpatan diri, setidaknya ada 7 hal yang patut diperhatikan :

Pertama, adanya kesadaran untuk melakukan percepatan / akselerasi

Kesadaran ini dapat terbangun bila kita memahami pentingnya suatu perubahan. Sangat banyak kalimat-kalimat yang memotivasi diri agar berubah, salah satunya pesan agama kita bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini. Tanpa adanya rasa sadar mustahil seseorang akan bergerak. Kesadaran dan ketidak sadaran ini ibarat orang bangun dan orang tidur.

Kedua, memiliki visi dan misi

Visi ialah mencari gambaran masa depan sedangkan misi sesuatu yang harus dilakukan untuk menuju masa depan sesuai dengan visi yang ditetapkan. Dengan adanya visi dan misi , jalan hidup akan lebih terarah.

Ketiga, pandai menetapkan skala prioritas dalam hidup.

Prioritas dalam hidup sangat urgen, ini dikarenakan sumber daya yang kita miliki baik waktu, kesempatan, dana, fisik itu serba terbatas.

Keempat, harus menerapkan konsep efisiensi

Hendaknya kita berbuat seperti seorang pelari maraton yang harus berlari dalam jarak jauh. Ia akan efisien dalam mengelola setiap sumber daya yang dipunya dan menjauhkan diri dari kemubaziran. Orang yang efisien merupakan orang yang memiliki pandangan jauh ke depan. (QS al-hasyir (59) :18). Hemat atau efisien bukanlah cerminan sikap kikir atau individualis. Efisien dapat juga dikatakan melakukan segala sesuatu secara benar,tepat, akurat dan mampu membandingkan antaran besar input dan output.

Kelima, masuk ke dalam lingkungan yang kondusif

Lingkungan sangat berpengaruh dalam upaya peningkatan optimalisasi dan pengembangan diri baik self development maupun social development. Agama kita mengajarkan bahwa memang seseorang itu sangat dipengaruhi temannya (lingkungan). Oleh karena itu, mencari teman/lingkungan yang kondusif seperti bertemankan seorang penjual minyak wangi yang akan’ terkena’ harumnya minyak wangi.

Keenam, belajar dan bertumbuh secara terus menerus sepanjang hayat (continuous lifetime learning).

Ada seorang bijak mengatakan, “Barangsiapa berhenti belajar berarti dirinya sudah tua, tidak peduli apakah dia berusia 20 tahun atau 80 tahun. Barangsiapa terus menerus belajar, dia tetap awet muda.”

Hal hebat dalam hidup ialah bagaiaman menjaga pikiran agar tetap muda…..

Tentunya belajar di sini tak hanya semangat belajar, namun bagaimana belajar yang efektif,teknik belajar yang mantap, memanfaatkan teknologi dan lainnya.

Ketujuh, yang terpenting, kita harus memiliki sumber motivasi yang tak pernah padam… sumber motivasi itu harus dari Allah.

Motivasi dari Allah bagai cahaya yang selalu bersinar sedang yang dari manusia bagai lampu yang mudah padam………..

Demikianlah setidaknya 7 hal yang bisa diperhatikan dalam melakukan akselerasi…….

Allah senantiasa memotivasi kita untuk terus mengembangkan diri…..

Fastabiqul Khoirot…….(QS 2 :154)

Mari berusaha terus mengembangkan diri yuk....... !!!!

Moga bermanfaat

Maaf atas kekurangan dan kesalahan

Wallahu’alam

Wallahu musta’an

Kitabatu at-tilmidz

Ishlah al-Medaniy

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar