Sabtu, 27 Februari 2010
Waktu
Detik,menit,jam,hari,minggu,bulan,tahun,abad adalah proses batasan waktu yang kita lalui. Hidup manusia di dunia ini hanyalah sementara, tidak kekal terikat dengan perjalanan waktu tersebut. Pergantian waktu dari tingkatan proses itu merupakan pertanda semakin berkurangnya kesempatan kita yang diberikan Allah Swt. untuk hidup di bumi-Nya ini. Umur kita bertambah namun usia kita hidup di dunia ini senantiasa berkurang.
Oleh karena itu, perlu diketahui bahwa persediaan waktu kita sangat terbatas dan selalu terbatas, meskipun kebutuhan dan keperluan kita sangat banyak namun waktu buat kita tak bertambah. Pakar agama, Imam al-Ghazali menyatakan waktu yang lewat adalah sesuatu yang paling jauh dari hidupkita. Pakar manajemen menegaskan, dibanding sumber daya lain, waktu sangat mahal harganya. Waktu tidak dapat disiompan, sekali waktu habis atau dihambur-hamburkan, ia tidak akan kembali.
Nabi Muhammad Saw. Bersabda : “ Ada dua nikmat di mana kebanyakan manuisia sering tertipu dengannya, nikmat sehat dan nikmat waktu senggang.”
Orang yang baik dan dapat sukses dalam hidup adalah orang-orang yang menghargai akan kesehatannya dan nikmat kelapangan waktunya. Syukur atas hal tersebut adalah dengan berupaya untuk berbuat yang terbaik buat masa depan. Banyak orang yang melalaikan kedua hal ini. Orang baru mulai sadar ketika ia mengalami kesakitan, sehingga ia akan berpikir kenapa ia dulu menyia-nyiakan waktu ketika masih sehat ? orang juga akan mulai sadar ketika ia disibukkan dengan banyak tugas, kenapa ia menyia-nyiakan waktu ketika ia masih dalam kelapangan ?
Waktu adalah pemberian Allah yang tidak terhitung nilainya, maka sudah sepatutnya memanfaatkan waktu : menjadikannya sebagai wadah produktifitas dalam kehidupan sehari-hari. Hidup dan mati adalah ujian. Di dalamnya Allah swt. melihat, siapa di antara hamba-hamba-Nya yang paling baik amal perbuatannya (QS al-Mulk : 2). Orang-orang yang dapat menggunakan waktu hidupnya dengan baik, berarti mereka telah menumbuhkan etos kerja yang produktif.
Sebagai umat Islam kita harus betul-betul menghargai waktu. Islam memandang waktu bukan sebagai materi yang bisa ditaksir harganya. Karena waktu adalh hidup kita sendiri. Kita adalah kumpulan dari hari-hari yang terhitung. Bila berlalu satu hari berarti hilanglah sebagian dari kita. Oleh karena itu Segeralah Berbuat !! Jangan biarkan waktu berlalu begitu saja tanpa pikir,zikir dan bekerja yang bernilai positif (manfaat).
Kesuksesan akan dapat tercipta dengan sikap disiplin dalam menghargai waktu. Kesuksesan dibangun setiap hari. Sukses adalah sebuah proses, jika saat demi saat terjadi peningkatan secara positif maka itulah kesuksesan yang hakiki. Rasulullah Saw. Menyatakan ,” Orang yang keadaanya pada hari ini lebih baik daripada keadaan kemarin, merupakan orang yang beruntung.”
Menggunakan potensi dalam mengisi waktu merupakan langkah yang cerdas dan hal tersebut merupakan kunci kesuksesan dan kebahagiaan kita, karenadi dalam diri sendirilah terdapat kemenangan dan kekalahan. Bagaimana kita menghargai waktu tidak menyia-nyiakan serta meningkatkan amal, ilmu dan ketakwaan kepada Allah Swt. kita sendirilah yang menentukan.
Wallahu ‘alam bi ash-shawab
Ishlah al-Medaniy
Kitabatu at-tilmidz
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)