Minggu, 23 April 2017

Celaka Bagi Humazah Lumazah

Pengumpat (Al-Humazah):1 -4 Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.

Ibnu ‘Abbas mengatakan: “Humazatillumazah berarti orang yang suka mencela dan menilai cacat orang lain.” Ar-Rabi’ bin Anas mengatakan: “Al Humazah berarti melakukan pengumpatan di hadapannya, sedangkan al-lumazah adalah celaan yang dilakukan di belakang.” Qatadah mengatakan: “Al-Humazah dan al-lumazah itu adalah dengan lidah dan matanya serta memakan daging orang lain dan melontarkan celaan kepada mereka.” Lebih lanjut, sebagian dari mereka mengatakan: “(Orang) yang dimaksud dengan hal tersebut adalah al-Akhnas bin Syuraiq.” Dan ada juga yang mengatakan selainnya, Ubay bin Khalaf, Jamil bin ‘Amir al-Jumhi, Umayyah bin Khalaf. Mujahid mengatakan: “Ia bersifat umum.”

Semoga kita terhindar dari sifat demikian..

Selain itu, surah ini mengandung pesan bahwa kebinasaan bagi mereka yang memperkaya diri sendiri serta selalu menghitung-hitung harta kekayaannya itu karena sangat cinta dan senangnya kepada harta seakan-akan tidak ada kebahagiaan dan kemulyaan dalam hidup kecuali karena harta. Bila ia menoleh kepada hartanya yang banyak itu ia merasakan bahwa kedudukannya sudah tinggi dari orang-orang sekelilingnya. Ia menyangka akan terpelihara dari bahaya dan murka akibat harta, sehingga jadi polit, celit lah ia...

Semoga kita terhindar dari mengorbankan agama kita, apalagi mencela-cela seperti Akhnas bin Syuaraiq, Ubay bin Khalaf, Jamil bin ‘Amir al-Jumhi, Umayyah bin Khalaf, ataupun mengorbankan harga diri bangsa, tanah air kita, kehormatan kita, kesopanan kita hanya demi harta, untuk dapat banyak uang, karena perpsektif kita yang mengatakan bahwa harta adalah segala dan tujuan utama. Takutlah kita akan nereka Huthamah...

Wallahua'lam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar