Dahulu, Abu Jahl dengan sombong mengatakan kepada kaum Quraisy , “Mengapa kalian murung mendengar ucapan Ibnu Abi Kabsyah (Muhammad) bahwa penjaga neraka itu 19, padahal kalian berjumlah banyak. Apakah sepuluh orang dari kalian tidak akan mampu mengalahkan seorang penjaga jahannam itu?”
Maka Allah Mewahyukan kepada Rasul-Nya agar datang dan berkata kepada Abu Jahl , Aula laka fa aula, tsumma aula laka fa aula (kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaan bagimu, kemudian kecelakaan bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu) sebagai peringatan bahwa kehancuran kekuasaannya telah mendekat.
Abu Jahl ialah perwujudan dan dapat juga dijadikan simbol bagaimana Orang yang kafir, ingkar pada Tuhannya, tidak beriman pada Quran dsb menunjukkan sikap ‘melece’ terhadap ajaran Islam.
Ia menemui keluarganya dengan sombong dan bersenang-senang tanpa takut pada Tuhan. Bahkan dengan berani secara terang, ia menentang ajaran Islam.
Sebagai seorang muslim, kita wajib mengambil pelajaran dari informasi yang ada dalam al-Quran. Rentetan ayat yang berujung pada ungkapan "Aula laka fa aula, tsumma aula laka fa aula" itu menyebutkan macam-macam sifat atau perilaku yang mengundang celaka itu.
Dalam tafsir Inspirasi disebutkan kelima hal yang merusak itu ialah (1) mengabaikan sholat, (2) mengabaikam zakat, (3) mendustakan kebenaran, (4) berpaling darinya serta (5) sombong.
Coba kita refleksikan, mengapa orang dapat sepele bahkan melecehkan ajaran Islam umumnya karena sepele terhadap salah satu perkara yang utama yakni 'sholat'.
Bagaimana sikap terhadap sholat, terhadap panggilan azan misalnya, apakah kita datangi atau hanya dianggap sebagai penanda waktu sholat saja tanpa dipenuhi , atau malah sebagai angin lalu.
“Alah, gak sholat sekali gak apa-apanya tuh”, “ntar aja sholatnya", “masih muda berdosa gak pa-pa tuh” dan kalimat-kalimat semacamnya bila dicermati hampir-hampir mirip dengan kalimat Abu Jahal. Abu Jahal dengan beraninya berucap perkataan yang terang-terang sepele dan menantang Allah. Bahasa Medannya 'melece'. Na'udzubillah min dzalik. Oleh karena itu, mari sama-sama membenahi diri.
Semoga kita terhindar dari sikap-sikap demikian.
Wallahua'lam