Berbagai sarana hidup berupa keluarga, harta, anak, kekuatan dan kedudukan yang tinggi Allah berikan pada manusia. Begitu pula Telinga , mata, dan hati diciptakan Allah untuk manusia agar dimanfaatkan manusia dengan sebaiknya. Menggunakannya agar manusia bisa mendengar, melihat dan memahami tanda-tanda kekuasaan-Nya sehingga berujung pada ketaatan pada-Nya. Tetapi banyak manusia malah sombong, ingkar serta menentang.
Kaum Ad dahulu dapat dijadikan pelajaran, mereka diberi peradaban, kekuatan dan kekuasaan yang bahkan melebihi ummat sekarang. Mereka malah berlaku sewenang-wenang, berlaku zalim, curang. Mereka memperturutkan hawanafsu mereka, selera yang tanpa batas, lupa akan kuasa-Nya. Hilanglah pedoman hidup, beradalah mereka dalam keadaan gelap hingga mempersekutukan Allah.
Tatkala Nabi Hud ‘alaihissalam (setelah nabi-nabi sebelumnya diutus untuk mereka) mengajak untuk kembali pada Allah. Mengesakan-Nya. Berpegang pada pegangan yang teguh. Namun, dengan sombongnya mereka membantah serta menantang agar azab didatangkan untuk mereka.
Tetapi Akhlak seorang Nabi ialah rendah hati. Nabi Hud tidak lupa akan tugasnya serta tidak termakan oleh kemarahan. Beliau ‘alaihissalam berkata bahwa ia sendiri tidaklah kuasa menjawab tantangan kaumnya dan bahwa itu bukan pula tugas beliau. Nabi Hud hanya bertugas untuk berdakwah serta penerangan atas kebodohan mereka.
Subhanallah…
Inilah keyakinan dan kesabaran dari seorang Nabi yang mesti menjadi teladan bagi setiap pejuang penegak kebenaran. Namun, alangkah anehnya mendengar jawaban Nabi Hud yang rendah hati, kaum Ad semakin sombong dan tak tahu diri. Hingga sampai lah suatu hari, mendung datang menyelimuti negeri.
Kaum Ad bergembira, menyangka kabar gembira berupa hujan akan mengguyur mereka. Di saat-saat seperti itulah azab menimpa mereka, angina yang kencang lagi mematikan membinasakan mereka. Allah sisakan bekas-bekas untuk kaum yang kemudian sebagai pelajaran..
Begitulah kaum “Iram dzatil Immad”, kaum yang sombong dengan tonggak-tonggak tinggi, gedung-gedung menjulang, namun binasa hanya dengan ‘hembusan’ angin dari Allah.
Subhanallah
Semoga kita terhindar dari sifat sombong.
Aamiin