Kapan kita bisa membuka kunci itu sehingga kita bisa memahami apa yang dibaca?”
Subhanallah...
Membaca al-Quran merupakan ladang pahala, satu huruf mendapat satu pahala. Nah, apatah lagi bila kita mentadabburinya, betapa besar manfaat yang didapat. Petunjuk hidup agar ‘bener’ dalam menjalaninya.
Ibnu Sa’di mengatakan, “Merenungkan kitab Allah adalah kunci ilmu dan pengetahuan. Dengan cara itulah segala macam kebajikan diperoleh, seluruh ilmu pengetahuan didapatkan, iman dalam hati ditingkatkan dan pangkal pohonnya ditancapkan.”
Imam Nawawi berkata, “Orang yang membaca al-Quran hendaknya bersikap khusyuk, tadabbur dan tunduk. Karena itulah yang dituju dan dituntut. Dengan cara itulah dada akan terasa lapang dan hati menjadi terang. Ada kalangan Salaf yang suka menghabiskan waktu sepanjang malam atau sebagian besar waktu malam dengan membaca satu ayat al-Quran (secara berulang-ulang) sambil merenungkan maknanya.”
Khabab bin Art pernah mengatakan, “Dekatkanlah dirimu kepada Allah semampumu. Dan ketahuilah bahwa tidak ada cara mendekatkan diri kepada Allah yang lebih dicintai-Nya selain melalui firman-Nya.”
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Bacalah al-Quran dan gunakan untuk menggerakkan hati. Dan janganlah memikirkan akhir surat.”
Dalam Hilyatul Aulia diceritakan , Abul Abbas sering kali mengkhatamkan al-Quran. Kemudian ia memutuskan untuk mengkhatamkan al-Quran sambil memahami maknanya. Lalu ia pun membacanya sambil memahami maknanya. Lalu ia pun membacanya selama beberapa tahun dan meninggal dunia sebelum berhasil mengkhatamkannya
Ibnu Utsaimin berkata, “Saya benar-benar menganjurkan agar para pemuda tekun merenungkan ayat-ayat al-Quran dan memahami maknanya. Karena sesungguhnya al-Quran itu diturunkan kepada umat manusia untuk direnungkan ayat-ayatnya dan dijadikan pelajaran.... dan jika anda menemui kesulitan dalam memahaminya bertanyalah kepada ahlinya.”
Subhanallah..
Tadabbur bisa dibantu dengan memahami makna dari tafsiran ulama, tadabburan ulama, tahu asbabun nuzul dan sarana lainnya.
Berinteraksi ria dengan al-Quran lewat tadabbur akan menjawab segala masalah yang didapat dalam kehidupan. Jadikan tadabburan al-Quran kebutuhan
Muhammad Anis Matta mengatakan bahwa Ada 3 situasi dimana tadabbur Qur'an selalu menghasilkan pemahaman dan keyakinan baru yang dahsyat.
Pertama, tadabbur Qur'an yang kita lakukan saat kita membutuhkan perspektif Ilahiah atas sebuah ide, pikiran atau narasi..
Kedua, tadabbur Qur'an yang kita lakukan saat kita membutuhkan perspektif Ilahiah atas sebuah peristiwa, situasi atau fakta..
Ketiga, tadabbur Qur'an yang kita lakukan saat kita perlu proteksi Ilahiah atas berbagai virus emosi negatif seperti sedih, takut dll.
Dalam ketiga situasi itu hubungan kita dengan Qur'an menjadi sangat interaktif dan personal... teks menemukan konteks.
Dalam interaksi yang rasional dan emosional begitu dengan Qur'an yang terjadi adalah memahami realitas bumi dengan narasi langit. (Anis Matta)
Subhanallah...
Sekali lagi , mari jadikan tadabbur sebagai kebiasaan hingga menjadi kebutuhan. Mari bergerak dari hanya membaca menjadi membaca dan tadabbur.
Semoga Allah membuka hati kita untuk bertadabbur Quran.
Sebagaimana Dulu, di hadapan Umar bin Khottob radhiyallahu ‘anhu ada pemuda yang membaca quran dan membaca firman Allah
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan (mentadabburi) al-Quran ataukah hati mereka terkunci.” (QS Muhammad ayat 24)
Lalu pemuda itu berkata, “Ya Allah, hati itu terkunci dan di Tangan-Mu lah kuncinya. Tidak ada yang bisa membukanya selain Engkau.” Maka Umar radhiyallahu ‘anhu pun tahu bahwa pemuda itu mengetahuinya dan menambah kebaikannya.
Semoga Allah membuka hati kita untuk bertadabbur Quran.
Aamiin
Wallahu’alam
Semoga Allah membuka hati kita untuk bertadabbur Quran.
Aamiin
Wallahu’alam