Kamis, 29 Desember 2016

Pukulan Telak Karena Ingkar

(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman". Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada mereka seorang rasul yang memberi penjelasan, kemudian mereka berpaling daripadanya dan berkata: "Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang yang gila". Sesungguhnya (kalau) Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar). (QS Ad-Dukhan :12-15)

Dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika kaum Quraisy durhaka kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam, beliau berdoa agar mereka mendapat kelaparan umum seperti kelaparan yang pernah terjadi pada zaman Nabi Yusuf. Alhasil mereka menderita kekurangan, sampai-sampai mereka pun makan tulang. (Setelah keadaan seperti itu lama berlangsung) orang-orang melihat ke langit dengan harapan melihat tanda-tanda akan turun hujan. Maka Allah Menurunkan ayat 10 Surah Ad-Dukhan sebagai ejekan atas perbuatan mereka.

“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata”

Kemudian mereka menghadap Nabi untuk meminta bantuan. Mereka meminta untuk memohon hujan bagi mereka, karena mereka sudah sangat menderita. Maka Rasulullah berdoa agar diturunkan hujan. Akhirnya hujan pun turun.

Maka turunlah ayat 15 surah ad-Dukhan yang menegaskan bahwa mereka akan kembali sesat. Setelah mereka memperoleh kemewahan, mereka pun kembali kepada keadaan semula (sesat dan durhaka). Maka turunlah ayat 16 yang menegaskan bahwa mereka akan mendapat siksa Allah yang keras. Dalam riwayat tersebut dikemukakan bahwa Siksa tersebut akan turun di waktu Perang Badr.

Subhanallah…

Begitulah orang-orang yang tidak beriman dan ragu-ragu terhadap kebenaran. Bermain-main dalam kelalaian serta bersenang-senang dengan syahwat dan beragam keinginan.

Setelah ‘terhentak’ oleh sesuatu yang ‘tak enak’ , disitu ia berdoa kepada Allah agar dihindarkan dari siksa, berjanji bila hilang masalah yang menimpa ia akan menjadi taat.

Namun apa nyatanya, setelah masalah itu tiada kembali ingkarlah ia. Kembali mendustakan ayat-Nya.

Na’udzubillah..

Semoga kita terhindar dari sifat demikian..

Masalah utama bagi mereka ialah saat tidak beriman. Kala jauh dari Quran dan mendustakan Nabi dan Sunnah. Menutup hati dari kebenaran bahkan malah dengan berani melawan kebenaran.

Pelajaran lain dari kisah tersebut,  begitulah kafirnya kaum Quraisy dahulu. Sudah diperingatkan dengan kelaparan, namun mereka tak jua mau beriman. Akhirnya, di Perang Badar mereka mendapat pukulan telak. 70 orang penentang-penentang inti dakwah tewas, sedang Abu Lahab walau tidak ikut , mati dalam keadaan sakit dan pengecut.

Ayat ini berlaku umum, sesiapa yang seperti itu akan begitu jualah akhirnya. Di dunia saja sudah mendapat apalagi nanti di akhirat.

Semoga Allah menguatkan Iman.

Wallahua'lam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar