Selasa, 01 Desember 2015

Fenomena Selfie dan Fitnah Wanita




Pada era tekhnologi komunikasi saat ini, muncul sebuah fenomena baru yang merambah ummat muslim. Ia bernama Selfie atau foto Narsis. Swafoto atau foto narsisis (bahasa Inggris: selfie) adalah jenis foto potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera digital atau telepon kamera. Fenomena Selfie atau foto narsis saat ini sedang melanda dunia maya khususnya media sosial. Mulai dari orang biasa hingga selebriti ternama, pria dan wanita,  anak-anak, remaja bahkan hingga kalangan dewasa seakan tak lepas dari fenomena ini. Kata Selfie muncul pada tahun 2002 di forum internet di Australia. Pada tahun 2013, kata selfie secara resmi tercantum dalam Oxford English Dictionary. Selfie terus popular hingga tahun 2014 lalu dijadikan tahun Selfie. Berdasarakan penelitian, hobby Selfie menunjukkan tingginya narsisme dan cenderung psikopat. Menurut Dr. Pamela Rutledge, Director Media Psychology Research Centre, seperti dikutip dari Mashable.com, pelaku Selfie ialah seseorang yang kesepian, butuh pengakuan, selalu ingin menjadi pusat perhatian dan biasanya tidak terlalu pintar.


Yang mengkhawatirkan ternyata banyak pelaku selfie tersebut adalah kaum wanita. Dengan berbagai teknik, model dan ekspresi mereka, mulai dari yang tak berhijab bahkan yang sudah berjilbab pun  meng-upload foto wajah atau diri ke ruang publik. Rasa malu dan ‘izzah seolah luntur  dengan menampilkan wajah mereka pada orang banyak melalui media sosial. 

Sebagaimana tercantum dalam surah an-Nur ayat 31, dalam Islam wanita diperintah untuk menutup aurat dan dilarang untuk tabarruj. Secara sederhana, tabarruj berarti menampakkan perhiasan dan kecantikan di depan lelaki non mahrom. Dalam ayat tsb ada juga kalimat janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan”. Ibnu Katsir mengatakan tentang ayat di atas, “Di masa jahiliyah dahulu apabila para wanita berjalan di jalan-jalan sedangkan mereka mengenakan gelang kaki tetapi tidak bersuara (suaranya tidak didengar) maka mereka pun menghentakkan kaki mereka ke tanah sehingga kaum laki-laki pun mengetahui bunyi gemerincingnya. Lalu Allah pun melarang kaum mukminat dari perbuatan tersebut. Yang termasuk larangan seperti itu juga ialah apabila ada suatu perhiasannya yang tertutup lalu ia menggerak-gerakkannya dengan gerakan tertentu dengan tujuan menampakkan sesuatu yang tersembunyi di dalamnya, maka itu masuk dalam larangan ini berdasarkan ayat ini. Demikian juga para mukminat dilarang dari berharum-harum dengan parfum tatkala keluar rumah dengan tujuan agar kaum laki-laki mencium baunya.” Singkatnya, wanita juga dilarang untuk mencari atau menarik perhatian lelaki yang tidak halal.

Wanita dengan segala kecantikan dan keindahan yang dianugerahkan Allah padanya, bisa menjadi fitnah besar bagi lelaki. Dan meskipun jumhur ulama tidak menyatakan sebagai aurat, tak bisa dipungkiri bahwa salah satu daya tarik utama wanita ialah wajah. Farrijalu yuriidu ayyata'arofu 'ala jamalul mar'atu innama yanzuru ila wajhihaa. Dalam sebuah riwayat diceritakan, Fadhl bin Abbas (saudaranya Ibn Abbas) pernah membonceng Nabi saw di belakang beliau, karena tunggangan Fadhl kecapekan. Kemudian Nabi saw berhenti di atas tunggangannya, untuk menjawab pertanyaan banyak sahabat yang mendatangi beliau. Tiba-tiba datang seorang wanita dari Bani Khats’am, seorang wanita yang sangat cantik wajahnya untuk bertanya kepada Nabi saw. Maka Fadhl-pun langsung mengarahkan pandangan kepadanya, dan takjub dengan kecantikannya. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memalingkan wajah beliau, namun Fadhl tetap mengarahkan pandangannya ke wanita tersebut. Lalu Nabi saw. memegang rahang Fadhl dan memalingkan wajahnya agar tidak melihat si wanita. Bahkan Karena resiko fitnah yang bisa timbul dari wajah lah, sebagian ulama menganjurkan wanita yang memiliki wajah yang cantik untuk bercadar.

Nah, Fenomena Selfie yang mana orang tersebut menyengaja memfoto wajah dengan berbagai ekspresi untuk kemudian dipublikasikan ke media sosial sangat rawan terhadap fitnah. Banyaknya foto-foto tersebut  wanita yang mengupload foto selfie bisa mengundang penasaran para laki-laki karena memang fitnah/ujian wanita yang cukup besar dan menjadi fitnah terbesar laki-laki. Karena itu, hendaknya setiap muslim terutama muslimah menyadari hal ini dan mulai menghilangkan kebiasaan tersebut.

Penutup
Dalam Islam, rasa malu merupakan salah satu akhlak yang utama. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu” (HR Ibnu Majah). Bahkan dalam hadist lain dijelaskan iman dan malu itu dua hal yang berkaitan. Jika yang satu hilang, maka hilang pula yang lain.  Rasa malu harus dimiliki oleh setiap muslim terlebih kepada wanita. Dalam kitab Nashoihul Ibad, karya Syeikh Nawawi al-Bantani disebutkan bahwa sebagian ahli hikmah mengatakan, “Rasa malu itu baik jika ada pada kaum lelaki. Namun lebih baik lagi jika ada pada kaum wanita.”

Wanita juga merupakan salah satu fitnah terbesar bagi pria. Rasulullah saw. Bersabda, “Tidaklah aku pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya sehingga dapat menghilangkankan akal laki-laki yang teguh selain salah satu di antara kalian wahai wanita.”. Wallahua’lam. 

(terbit di Mimbar Umum, Medan, Sumut)

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar