Dalam
suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum musyrikin meminta penjelasan
tentang sifat-sifat Allah kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam
dengan berkata: “Jelaskan kepada kami Sifat-sifat Rabb-mu.” Surah
al-Ikhlas berkenaan dengan peristiwa tersebut.
Sedang
dalam riwayat lain dikemukakan bahwa beberapa orang Yahudi, di
antaranya Ka’b bin al-‘Asyraf dan Hayy bin Akhthab, menghadap Nabi
shalallahu ‘alaihi wa salam. Mereka berkata : “Hai Muhammad, lukiskan
sifat-sifat Rabb yang Mengutusmu.” Surah al-Ikhlas berkenaan dngan
persitiwa tsb.
Dalam
riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Ahzab berkata : “Lukiskan Sifat
Rabb-mu kepada kami.” Maka datanglah Jibril menyampaikan surah al-Ikhlas
yang melukiskan Sifat-Sifat Allah.
Subhanallah..
Dahhak
meriwayatkan bahwa orang-orang musyrik mengutus kepada Nabi Muhammad
shalallahu ‘alaihi wasalam Amir bin Tufail, menyampaikan amanah mereka
kepada Nabi, ia berkata: "Engkau telah memecah belahkan keutuhan kami,
memaki-maki "tuhan" kami, berubah agama nenek moyangmu. Jika engkau
miskin dan mau kaya kami berikan engkau harta. Jika engkau gila kami
obati. Jika engkau ingin wanita cantik akan kami kawinkan engkau
dengannya". Nabi menjawab:
.
Artinya:
"Aku
tidak miskin, tidak gila, tidak ingin kepada wanita. Aku adalah Rasul
Allah, mengajak kamu meninggalkan penyembahan berhala dan mulai
menyembah Allah Yang Maha Esa", kemudian mereka mengutus utusannya yang
kedua kalinya dan bertanya kepada Rasulullah. Terangkanlah kepada kami
macam Tuhan yang engkau sembah itu. Apakah Dia dari emas atau perak?",
lalu Allah menurunkan surah al-Ikhlas (HR. Dahhak)
Surah
nan sering juga disebut surat Tauhid ini mengandung 4 ayat tentang
Ketuhanan dan Keesaan Allah. Jadi, bila manusia mencintai dan
mentadabburi surah al-Ikhlas pastilah ia akan dicintai dan semakin paham
akan Keesaan Allah. Bahkan sudah banyak manusia yang menjadi muallaf
karena mentadabburi surah al-Ikhlas, karena al-Ikhlas mudah dibaca dan
dipahami.
Bahwa
Allah itu Maha Esa, Tempat memohon dan meminta, tempat bergantung
segala sesuatu. Tidak beranak dan diperanakkan. Ibnu 'Abbas berkata:
"Dia tidak beranak sebagaimana Maryam melahirkan Isa ‘alaiahissalam dan
tidak pula diperanakkan. Ini adalah bantahan terhadap orang-orang
Nasrani yang mengatakan Isa Al Masih adalah anak Allah dan bantahan
terhadap orang-orang Yahudi yang mengatakan Uzair adalah anak Allah.”
Dan Tidak ada yang setara dan sebanding dengan Dia.
Dalam
surat al-Ikhlas, ummat Islam mengenal Tauhid Rububiyah, Asma Washifat
maupun Uluhiyah. Surah al-Ikhlas bersama al-Kafirun ialah duet yang
sering dibaca dalam sholat-sholat untuk memurnikan Tahuid. Selain itu,
dalam surah al-Ikhlas juga, ulama lain juga membagi Tauhid menjadi
Tauhid Dzat, Tauhid Sifat dan Tauhid Af’al.
Subhanallah..
Dan Nilai al-Ikhlas sama seperti sepertiga al-Quran.....
Dari
Abu Sa’id (Al Khudri) bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang
membaca dengan berulang-ulang ’Qul huwallahu ahad’. Tatkala pagi hari,
orang yang mendengar tadi mendatangi Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada seakan-akan
merendahkan surat al Ikhlas. Kemudian Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam bersabda, ”Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya
surat ini sebanding dengan sepertiga Al-Quran”. (Hadis Riwayat Bukhari
no. 6643)
Dalam
sebuah riwayat Rasulullah pernah bertanya sebuah teka-teki kepada
umatnya: “Siapakah antara kamu yang dapat khatam Qur’an dalam jangka
masa dua-tiga menit?” Tiada seorang dari sahabatnya yang menjawab. Malah
Ummar mengatakan bahwa adalah mustahil untuk mengkhatam Quran dalam
begitu cepat.
Kemudian
Ali bin Abi Thalib mengangkat tangannya. Umar berkata kepada Ali bahwa
Ali (yang saat itu masih kecil) tidak tahu apa yang dikatakannya itu.
Lantas Ali membaca surah Al-Ikhlas tiga kali…
Subhanallah…
Semoga Allah senantiasa memperkuat Tauhid kita dan juga semoga kita belajar dan mencintai surah al-Ikhlas.