Ibnu
Abbas radhiyallahu ‘anhu memaknakan ‘al-kanud’ dalam ayat 6 surah
al-‘adiyat dengan ‘al-kafur’ yaitu mengingkari nikmat Rabbnya. ‘tidak
ada rasa syukur’…
Sedangkan Al Hasan Al Bashri mengatakan tentang ayat 6 : “Manusia itu terus menghitung-hitung musibah. Namun melupakan betapa banyak nikmat yang telah Rabbnya beri.”
Subhanallah…
Betapa
banyak nikmat Allah yang kerap dilupa dan alpa untuk disyukuri dalam
hidup ini. Padahal Manusia sendiri adalah saksi untuk dirinya sendiri
ketika dalam keadaan tidak bersyukur. Penyaksian itu tidak akan terjadi
bila tidak ada sesuatu yang lebih tinggi dari nafsu yang rendah. Namun,
kerap hawa nafsu yang rendah kita, yang kerap menyangkal, meragukan,
berubah-ubah sesuai keadaan.
Subhanallah..
Sebagian
Manusia juga sangat terikat dengan harta, sangat cinta pada harta,
sangat bakhil. Mudah terbuai dunia, selalu ingin menumpuknya bahkan
menjadi budaknya.
Lupa
bersyukur atas beragam nikmat yang diterima, lantas hatinya terus
terbuai dunia. Apakah manusia lupa dengan apa yang akan ia dapatkan atas
kelalaiannya itu?
Karena itu, ayat-ayat al-‘Adiyyat berisi hikmah berupa motivasi untuk zuhud pada dunia dan bersemangat menggapai akhirat...
Semoga kita memiliki sifat Qona’ah, zuhud, Ridha, suka bersyukur dan menempatkan dunia cukup di tangan tidak di hati...