Selasa, 10 Desember 2013

jangan sok

Subhanallah..

Allah bersumpah dengan banyak hal dan sumpahNya itu berisi bahwa al-Quran adalah benar-benar firman Allah. Dari yang Maha Mulia melalui malaikat yang paling mulia (Jibril) dan disampaikan kepada manusia paling mulia. Manusia paling Muli
a itu bernama Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam. ‘Sahabat’ kita itu sangat mulia, Shadiqul Amin.... shalallahu ‘alaihi wa salam...

Al-Quran bukan perkataan dari setan terkutuk, bukan bikinan manusia, akan tetapi al-Quran ialah Kalam Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ia akan selalu terpelihara dari penambahan dan pengurangan, suci dari kesalahan dan terjaga dari segala bentuk kepalsuan.

Ia adalah pengingat, ia adalah risalah rabbani bagi seluruh manusia. Dengan al-Quran-lah manusia akan peroleh petunjuk dan bahagia.

Ya. Hidayah dan kebahagiaan dunia akhirat itu akan diperoleh bagi sesiapa yang mau, bagi yang ingin taat. Bagi siapa yan mau menempuh jalan lurus...

Dan ingat, dalam suatu riwayat dikemukakan kala turun ayat “Li Man sya-a minkum ay yastaqim” (ayat 28 surah at-Takwir) yaitu bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan lurus)

si kafir Abu Jahal berkata, “Kalau demikian, kitalah yang menentukan, apakah mau lurus atau tidak.”

Maka Allah Menurunkan Ayat berikutnya (ayat 29 surah at-Takwir) yang membantah anggapan itu, dan menegaskan bahwa Allah-lah yang Menentukannya...

Subhanallah..

Di akhir surah at-Takwir, Allah Memberitahukan bahwa Sungguh Dia Esa dalam af’al-Nya.

Saat dalam hati kita saja kita ingin memperbaiki diri saja, sesungguhnya itu merupakan bentuk karunia Allah. Itu kehendak Allah. Bila kita dapati kita gemar ngaji, itu karunia Allah. Bila banyak yang bangga, kagum, salut atas kesholihan anda, jangan minum meski ‘parfum’ itu sangat harum. Itu hanya bentuk karunia Allah atas tertutupnya aib diri.

Bila terketuk-ketuk hati kita mendengar azan, dan gemar sholat berjamaah, sesungguhnya itu karunia Allah.

Bila saat ini wanita sudah berhijab dengan baik, tutup aurat, itu kehendak Allah.

Bersyukurlah. Hindarkan diri dari ‘ujub dan sombong. Allah Esa dalam Af’al-Nya…

Dan bila saat ini kita masih belum juga tutup aurat, malas sholat, masih juga pacaran, ‘mendekati zina’, masih jarang baca Quran, sering bermaksiat. Jangan sok.

Jangan seperti Abu Jahal. Ia berkata, “Kitalah yang menentukan, mau lurus atau tidak”. “Hidup awak, awaklah yang nentukan”
“Tuhan kan Penyayang , ntar aja tobatnya.” “Belum sanggup aku pakai jilbab besar”.
“Aku gak mau taat, alim kayak dia, karena akunya aja yang gak mau, kalau mau aku, bisanya aku kayak dia” dsb...

Na’udzubillah. Ketahuilah, tenyata bila kita masih seperti itu. Pada hakikatnya, Allah lah yang Menghendaki demikian. Alangkah kasiannya diri bila didapati ternyata tidak disukai oleh Ilahi. Tidak disirami hidayah. Tidak hidup dalam naungan-Nya.

Subhanallah...

Semoga Allah menjadikan kita insan yang taat pada-Nya. Ya Allah bantu kami untuk taat pada-Mu, mengingat-Mu, dekat dengan Quran.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar