Jumat, 27 Desember 2013

bermegah

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat 1-2 surat at-Takatsur turun berkenaan dengan dua kabilah Anshar : Bani Haristah dan Bani Harits yang saling menyombongkan diri dengan kekayaan dan keturunannya. Mereka saling bertanya: “Apakah kalian mempunyai pahlawan segagah dan sekecatan si anu?”. Mereka saling menyombongkan diri dengan kedudukan dan kekayaan orang-orang yang masih hidup. Mereka juga saling mengajak pergi ke kuburan untuk menyombongkan kepahlawanan golongannya yang sudah gugur dengan menunjukkan kuburannya. Ayat 1-2 turun sebagai teguran kepada orang-orang yang hidup bermegah-megah sehingga ibadahnya kepada Allah terlalaikan…

Subhanallah…
Manusia sering terlalu bermegah-megah dengan harta dan anak, menumpuk hal-hal yang binasa sehingga melalaikan hal-hal yang kekal. Sehingga, terlalai dan lupa dengan akhirat hanya karena dunia. Ironisnya, kesibukan terhadap urusan dunia itu berlangsung terus menerus hingga mati dan masuk kuburan…

Nau’udzubillah…

Semoga Allah menghindarkan kita dari lalai terhadap akhirat karean terlena oleh kemegahan dunia..

Sebab segala kenikmatan dan karunia akan ditanya dan diminta pertanggung jawabannya.

Sebagaimana hasil tadabburan para ulama berikut mengenai ayat terakhir surah at-Takatsur :
Ibnu Abbas : "Bahkan nikmat karena kesehatan badan, kesehatan pendengaran dan penglihatan, pun akan ditanyakan. Allah tanyai tingkah laku hamba-Nya dengan serba nikmat itu, meskipun Allah tahu apapun yang perbuat dengannya"

Ibnu Jarir : "Seluruh nikmatlah yang dimaksud Tuhan akan dipertanggung jawabkan, akan ditanyai, tidak berbeda apa juapun nikmat itu"

Mujahid : "Segala keputusan duniawi adalah nikmat, semuanya akan ditanyakan"

Qatadah : "Allah akan menanyakan kepada hamba-Nya bagaimana dia memakai nikmat-Nya itu dan bagaimana dia membayarkan haknya"
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar