Minggu, 17 November 2013

sifat munafik

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Zaid bin Arqam mendengar ‘Abdullah bin Ubay berkata kepada teman-temannya : ”Kalian jangan memberi nafkah kepada orang-orang yang dekat dengan Rasulullah sebelum mereka meninggalkan agamanya. Kelak apabila kita pulang ke Madinah, pasti orang yang mulia akan mengusir orang yang hina dari kota itu.”

Kejadian ini diterangkan oleh Zaid kepada pamannya, kemudian oleh pamannya disampaikan kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam memanggil Zaid bin Arqam. Zaid menerangkan kejadian itu kepada beliau. Kemudian Rasulullah memanggil Abdullah bin Ubay beserta kawan-kawannya. Akan tetapi mereka bersumpah di hadapan Rasulullah bahwa mereka tidak pernah berkata demikian. Rasulullah tidak mempercayai Zaid bin Arqam, bahkan beliau lebih mempercayai Abdullah bin Ubay. Zaid merasa sedih, karena belum pernah mendapat musibah seperti itu. Ia pun tinggal di rumahnya, dan tidak mau keluar.

Pamannya berkata : “Aku tidak bermaksud supaya Rasulullah membenci dan tidak mempercayaimu.”

Maka Allah menurunkan ayat 1 surah al-Muanfiqun yang menegaskan bahwa kaum munafikin selalu berdusta, dan ayat ini pun membenarkan ucapan Zaid bin Arqam. Kemudian Rasulullah mengutus seseorang kepada Zaid bin Arqam untuk membacakan ayat tersebut, dan menegaskan bahwa Allah telah Membenarkan ucapannya.

Subhanallah...
Sifat utama kaum munafik ialah pendusta. Mereka menampakkan iman namun menyembunyikan kekafiran. Mereka menggunakan sumpah, kelihaian lisan mengaku beriman namun sebenarnya mereka tidak beriman malah memusuhi dan membenci Islam. Penampilan mereka sering membuat kagum, mahir dalam bicara, namun miskin dalam keimanan.

Semoga kita pun terhindar dari sifat-sifat kaum munafik. Buat apa bohong, dusta. Buat apa cantik atau tampan, keren, kaya bila membenci Islam atau dakwah Islam.

Kala mentadabburi ayat 4 surah al-Munafiqun , Ibnu Taimiyah juga memperingatkan kepada kita bahwa sesuatu yang mengandung keindahan tetapi diharamkan dan dibenci oleh Allah , sesungguhnya diharamkan dan dibenci, karena ia mengandung sesuatu yang dibenci oleh Allah dalam kadar yang lebih besar dari apa yang disukai-Nya. Termasuk ketampanan dan kecantikan yang dimiliki seseorang. Jika yang bersangkutan memiliki perangai yang buruk,-seperti jahat, kafir atau munafik- maka tingkat kebencian terhadap akhlak dan agamanya melebihi ketampanan atau kecantikan yang dimilikinya…

Sedangkan Abu Hayyan saat mentadabburi kalimat “Mereka bagaikan kayu yang disandarkan” (ayat 4) mengungkapkan betapa tidak bergunanya kaum munafik karena tiadanya iman di hati mereka. Beliau berkata, “Mereka diibaratkan seperti kayu karena hilangnya akal sehat mereka dan kosongnya hati mereka dari iman. Allah tidak mengibaratkan mereka seperti kayu saja, melainkan kayu yang disandarkan. Karena kayu yang berguna pasti berada di atap atau tempat lainnya yang bermanfaat. Sementara kayu yang tidak terpakai akan disandarkan ke dinding atau dibiarkan teronggok di atas tanah.”

Sekali lagi, semoga Allah mengikis dan menghapus sifat munafik dalam diri kita. karena dalam ayat 4 tersebutkan bahwa “mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka.”

Subhanallah...
Seolah tiada musuh lain selain orang munafik. Padahal mereka sholat, sholat juga, puasa, puasa juga. Haji juga dan terkadang sedekah. Ternyata, kondisi dan sifat mereka yang menyebabkan mereka disebut sebagai musuh sebenarnya.

Hati mereka yang menyimpan dendam dan benci kepada Islam , dakwah Islam serta pemeluk dan dai serta rasa cinta kepada musuh-musuh Islam. Dapat terlihat dari kelakuan mereka yang enggan pergi ke medan jihad, enggan berdakwah, biasa mengolok-olok ulama dan aktivis dakwah, benci kalau ada kegiatan dakwah, benci kalau kekuasaan (politik) dipegang aktivis dakwah bahkan berusaha memusnahkannya, namun mereka mengagung-agungkan , mereka kagum dan berbangga-bangga pada tokoh-tokoh kesesatan dan musuh Islam...

Semoga Allah jauhkan kita dari memiliki sifat munafik ..
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar