Subhanallah….
Sebuah
susunan atau manhaj penyebaran risalah Islam yang bernilai Rabbaniyah
digambarkan dalam al-Quran ayat 2 surah Jumu’ah yakni dimulai dari
tilawah (membacakan ayat-ayat Allah), kemudian diikuti pula oleh
tazkiyah (pembersihan, menyucikan hati) dan kemudian ta’lim , mengajarkan ayat al-Quran dan Hikmah.
Sungguh,
susunan ini terbaik dari Allah. Dahulu Nabi Ibrahim berdoa seperti ini,
namun berbeda sedikit urutannya, namun dijawab Allah dengan urutan
terbaik ini. Urutan-urutan tersebut ialah
1. tilawah, membacakan ayat-ayat Allah, dalam hal ini al-Quran.
2.
tazkiyah, menyucikan jiwa, membersihkan hati dari penyakit-penyakitnya
yang membuat manusia sulit menerima hidayah dan melaksanakan
ajaran-ajaran Allah. Sebab, Meskipun ayat Allah disampaikan secara utuh,
namun jika jiwa masih kotor karena hawa nafsu bisa jadi ajaran itu
tidak dipedulikan atau bahkan diselewengkan.
Hal
ini yang terjadi pada kaum Bani Israil, mereka diberi al-Kitab, namun
kotornya jiwa mereka membuat mereka tidak mengambil manfaat dari
petunjuk Allah. Ibarat keledai membawa kitab-kitab tebal.
Imam
al-Qurthubi mengatakan bahwa Maimun bin Mahran berkata “Keledai tidak
tahu apakah ia membawa kitab ataukah keranjang. Begitu juga orang
Yahudi. Ini adalah peringatan dari Allah kepada orang yang membawa
(menghafal) kitab agar mempelajari maknanya dan memahami isinya, supaya
tidak mendapat celaan seperti mereka.”
Sebab
busuknya jiwa Bani Israil, mereka mengaku-aku sebagai istimewa di sisi
Allah, anak-anak Allah, kekasih-Nya, tidak ada yang masuk surga kecuali
kaum mereka.
Subhanallah..
Jadi,
setelah ayat-ayat Allah, hendaklah dilakukan tazkiyah, membersihkan
penyakit-penyakit hati. Ujung dari tazkiyah ialah memiliki akhlak, etika
dan adab yang baik. Sebab boleh jadi etika lebih penting dan utama
daripada ilmu.
Ibnu Wahb : “Yang sudah aku pelajari dari etika Imam Malik ternyata lebih baik dari ilmunya.”
“Kami lebih banyak membutuhkan adab dan etika daripada mengumpulkan banyak hadist” (Ibnu Mubarak)
3.
mengajarkan kitab dan Hikmah. Bergerak meperinci firman-firman Allah
yang bersifat global, atau memberikan penjelasan terhadap hal-hal yang
samar atau memberi petunjuk praktis, atau memberikan contoh-contoh, atau
memberikan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan
ajaran Allah.
Subhanallah…
Begitulah
manhaj tarbiyah. Membaca , kemudian membangun kedekatan dengan Allah,
menyucikan jiwanya yang kotor setelah itu mulai bergerak.
Belajar , kemudian tazkiyah agar terbentuk teguh ruhiyah, kemudian menebarkan ilmu dan serta amal.
Wallahu’alam