Subhanallah…
Bagaimanapun
hebatnya suatu niat jelek atau ketidakikhlasan, atau sebuah pembicaraan
, sebuah konspirasi itu dirahasiakan, Allah Maha Mengetahui. Kaum
Yahudi dan Kaum Munafik dahulu melakukan beragam konspirasi jahat untuk
memadamkan cahaya Islam, namun segala upaya mereka hanya sia-sia.
Contohnya
Hingga mereka menyalurkan kebencian mereka itu dengan menggunakan
sesuatu yang selintas tampak seperti penghormatan kepada Nabi padahal
hakikatnya berisi penghinaan dan kutukan. Mereka memberi salam dengan
ucapan, Samu’alaikum (mudah-mudahan kamu mati atau celaka kamu).
Dalam
sebuah hadist diriwayatkan oleh Anas bin Malik, pada suatu hari datang
pula seorang Yahudi ke dalam majelis Rasulullah yang sedang duduk
dikelilingi oleh sahabat-sahabat beliau. Lalu Yahudi itu mengucapkan
salam. Salam itu disambut baik oleh sahabat-sahabat Nabi dengan baik.
Lalu Rasulullah bertanya kepada mereka: “Mengertikan kalian apa yang dia
ucapkan?” Mereka menjawab, “Dia mengucapkan salam, ya Rasulullah!”
Lalu Nabi bersabda: “Bahkan dia mengucapkan Saam’alaikum.”
Maka Rasulullah menyuruh panggil orang Yahudi itu kembali dan beliau Tanya, “Bukankah engkau mengucapkan Saam’ alaikum tadi?”
Yahudi itu menjawab, “Benar”
Kemudian bersabdalah Rasulullah kepada sahabatnya, “Apabila seorang ahli kitab mengucapkan salam kepada kamu, jawablah ‘alaika!”
(tersebab itu Imam Malik berfatwa bahwa kalau ahlul kitab mengucap salam, kita menjawab dengan ucapan ‘alaika atau ‘alaikum)
Itu
kaum Yahudi di zaman dulu, bagaimana pula dengan zaman sekarang. Pasti
mereka menggunakan cara atau bungkus yang berbeda namun tujuan sama.
Tentunya kita mesti terus berhati-hati dengan bungkus yang tampak ‘baik’
namun pada hakikatnya menjauhkan diri dari nilai Islam. Seperti
pluralisme, Theosofi, dan beragam upaya dari Zionis dsb.
Subhanallah..
Kaum Yahudi itu berkata, “Mengapa pula Allah tidak menghukum kami karena ucapan ini, jika Muhammad benar-benar utusan Allah?”
Lantas
Allah mengabarkan dalam ayat 8 surah Mujadilah bahwa Dia sengaja
menunda azab bagi mereka. Mereka akan memasuki nereka Jahannam. Itulah
seburuk-buruk rumah tempat kembali mereka..
Dan
bagi kaum beriman, segala konspirasi mereka itu, hendaknya membuat
mereka lebih mendekat lagi pada-Nya, bertawakkal pada-Nya lah yang dapat
menghilangkan kegelisahan menghadapi segala bahaya.
Subhanallah..
Pelajaran
pula bagi kaum muslimin untuk berlaku jujur, senantiasa ikhlas, tulus
dan membersihkan hati dan jiwanya. Bahwa segala niat jelek, Allah tahu.
Niat tidak tulus namun bulus, Allah tahu.
Islam
juga berajaran untuk tidak menyakiti atau menggelisahkan hati orang
lain, bahwa Apabila bertiga, janganlah berbisik dua orang saja, hingga
yang satu merasa duka hatinya. Apabila bermajelis hendaklah
berlapang-lapang. Dst..
Dan kembali, hati juga mesti lapang, mesti tulus.
Ada hikmah lain sdrku?