Senin, 21 Oktober 2013

bungkus

Subhanallah…

Bagaimanapun hebatnya suatu niat jelek atau ketidakikhlasan, atau sebuah pembicaraan , sebuah konspirasi itu dirahasiakan, Allah Maha Mengetahui. Kaum Yahudi dan Kaum Munafik dahulu melakukan beragam konspirasi jahat untuk memadamkan caha
ya Islam, namun segala upaya mereka hanya sia-sia.

Contohnya Hingga mereka menyalurkan kebencian mereka itu dengan menggunakan sesuatu yang selintas tampak seperti penghormatan kepada Nabi padahal hakikatnya berisi penghinaan dan kutukan. Mereka memberi salam dengan ucapan, Samu’alaikum (mudah-mudahan kamu mati atau celaka kamu).

Dalam sebuah hadist diriwayatkan oleh Anas bin Malik, pada suatu hari datang pula seorang Yahudi ke dalam majelis Rasulullah yang sedang duduk dikelilingi oleh sahabat-sahabat beliau. Lalu Yahudi itu mengucapkan salam. Salam itu disambut baik oleh sahabat-sahabat Nabi dengan baik. Lalu Rasulullah bertanya kepada mereka: “Mengertikan kalian apa yang dia ucapkan?” Mereka menjawab, “Dia mengucapkan salam, ya Rasulullah!”

Lalu Nabi bersabda: “Bahkan dia mengucapkan Saam’alaikum.”

Maka Rasulullah menyuruh panggil orang Yahudi itu kembali dan beliau Tanya, “Bukankah engkau mengucapkan Saam’ alaikum tadi?”

Yahudi itu menjawab, “Benar”

Kemudian bersabdalah Rasulullah kepada sahabatnya, “Apabila seorang ahli kitab mengucapkan salam kepada kamu, jawablah ‘alaika!”

(tersebab itu Imam Malik berfatwa bahwa kalau ahlul kitab mengucap salam, kita menjawab dengan ucapan ‘alaika atau ‘alaikum)

Itu kaum Yahudi di zaman dulu, bagaimana pula dengan zaman sekarang. Pasti mereka menggunakan cara atau bungkus yang berbeda namun tujuan sama. Tentunya kita mesti terus berhati-hati dengan bungkus yang tampak ‘baik’ namun pada hakikatnya menjauhkan diri dari nilai Islam. Seperti pluralisme, Theosofi, dan beragam upaya dari Zionis dsb.

Subhanallah..
Kaum Yahudi itu berkata, “Mengapa pula Allah tidak menghukum kami karena ucapan ini, jika Muhammad benar-benar utusan Allah?”

Lantas Allah mengabarkan dalam ayat 8 surah Mujadilah bahwa Dia sengaja menunda azab bagi mereka. Mereka akan memasuki nereka Jahannam. Itulah seburuk-buruk rumah tempat kembali mereka..

Dan bagi kaum beriman, segala konspirasi mereka itu, hendaknya membuat mereka lebih mendekat lagi pada-Nya, bertawakkal pada-Nya lah yang dapat menghilangkan kegelisahan menghadapi segala bahaya.

Subhanallah..
Pelajaran pula bagi kaum muslimin untuk berlaku jujur, senantiasa ikhlas, tulus dan membersihkan hati dan jiwanya. Bahwa segala niat jelek, Allah tahu. Niat tidak tulus namun bulus, Allah tahu.

Islam juga berajaran untuk tidak menyakiti atau menggelisahkan hati orang lain, bahwa Apabila bertiga, janganlah berbisik dua orang saja, hingga yang satu merasa duka hatinya. Apabila bermajelis hendaklah berlapang-lapang. Dst..

Dan kembali, hati juga mesti lapang, mesti tulus.

Ada hikmah lain sdrku?
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar