“Siapakah
yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang shalih dan berkata:”Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri.” Dan tidaklah sama kebaikan dan
kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan
cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia
ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada
orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada
orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.”
(Fushshilat: 33-35).
Dalam Fi Zhilalil Qur’an, Sayyid Quthb menafsir ayat ini (ayat 33) dengan menuliskan, “Allah memuliakan para penyeru kebenaran”
Ayat
33 surah Fushshilat berupa pertanyaan dan juga jawaban. Bahwa tiada
yang lebih baik kalau dia berkata, melainkan perkataan yang berisi
dakwah. Yakni seruan ke jalan Allah.
Subhanallah..
KH Muhammad Arifin Ilham kala mentadabburi ayat 33 surah Fushshilat mengatakan
“Ketahui
sahabatku, "Tidak ada perkataan yg paling baik, tidak ada perbuatan yg
paling mulia, tidak ada waktu yg paling bermanfaat, tidak ada harta yg
paling berkah, tidak ada persahabatan paling akrab, tidak ada keluarga
yg paling membahagiakan, tidak ada popularitas paling tinggi, tidak ada
lelah yg paling ni'mat selain digunakan di JALAN ALLAH, yaitu DAKWAH"
(QS Fushshilat ayat 33). Inilah AMAL TERMULIA para RASUL & NABI.
Kitapun bisa merasakan INDAH & NI'MATNYA ISLAM krn da'wahnya para
ulama yg istiqomah. Sungguh kekhusyuan sholat membawa pada keni'matan
da'wah selama kita lakukan benar benar semata mata krn RINDU RIDHO
ALLAH, RASULNYA & SYURGANYA. RASULULLAH bersabda, "Barang siapa yg
mengajak kpd petunjuk ALLAH, maka baginya ada pahala yg sama dg pahala
org yg mengikutinya & tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala2
mrk”. (HR Muslim). SUBHANALLAH, inilah yg membuat hamba hamba beriman
sangat semangat berDAKWAH u dirinya, keluarga anak cucu keturunannya,
para sahabatnya tercinta & seluruh umat manusia....”
Subhanallah...
Dakwah ialah kebutuhan pokok setiap manusia. Karena itu sungguh beruntung, orang-orang yang berlaku sebagai pelakunya.
dan
dakwah bisa pula berwujud sederhana. Beginilah Beberapa contoh kalimat
sederhana dakwah itu, inilah beberapa contoh kalimat mulia itu : “Yuk
Sholat!” , “Yuk, ke pengajian!” dsb. Beginilah bentuk kontribusi di
jalan dakwah itu, menjadi peserta acara dakwah, menjadi panitia, menjadi
anggota organisasi dakwah, menjadi donatur acara, menjadi pemateri,
menjadi mujahid dsb.
Subhanallah...
Pengakuan dan pujian dari Tuhan langit dan bumi sudah cukup menggambarkan betapa mulianya kedudukan para dai.
Semoga
Allah menjadikan dai ilAllah. Dai yang menyeru ke jalan Allah, lantas
kita tidak hanya ngomong, juga beramal sholih, tidak hanya berkata ,
namun juga merembes ke amal nyata. Dan semoga Allah menjadikan kita
insan yang menampilkan diri sebagai muslim di mana pun berada dan
sebagai apapun kita. Bukan hanya “Islam KTP”.
Dan
karena jalan dakwah itu terjal dan banyak rintangan, Semoga Allah
menghiasi diri kita dengan sifat-sifat mulia. Sifat sabar, mempergunakan
perkataan , metode, cara yang terbaik, agar manusia terpercik hidayah
Allah.
Ingat
kisah bagaimana Nabi yang mendoakan penduduk Thaif setelah terluka di
buat mereka. Ingat Ali saat tidak jadi membunuh Yahudi yang meludahi,
karena Ali tidak mau membunuh karena kemarahan pribadi. Dan kisah-kisah
inspiratif lainnya..
Hasan al-Banna pernah berkata :
"Ketidak-tahuan
masyarakat akan menjadi penghalang jalan kamu. Oleh karena itu, tugas
kita yang paling mulia adalah menjadikan masyarakat mengenal hakikat
dakwah kita, karena kebersamaan mereka dengan kita adalah lebih baik."
Dalam
benak da’i, ternyata menyangka bahwa masyarakat yang tidak mau taat,
karena mungkin belum tahu atau belum mengenal keindahan Islam. Sehingga
Ia pun berupaya memperkenalkan Islam agar mereka tercerahkan.
Subhanallah..
Semoga Allah menjadikan kita hidup dan mati di jalan kebaikan.
Aamiin
Wallahu’alam