Minggu, 23 Juni 2013

kunci-kunci keghaiban

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa seorang Badui datang menghadap Rasulullah dan berkata : “Istriku sedang hamil, cobalah terangkan jenis kelamin apa yang akan ia lahirkan (apakah pria atau wanita), negeriku kekeringan, kapankah akan turun hujan, dan aku tahu kapan aku dilahirkan, tapi terangkan kepadaku, kapan aku mati?” Maka turunlah ayat 34 surah Luqman yang menegaskan bahwa hanya Allah yang Mengetahui segala sesuatunya.

Saat turun surah al-An’am ayat 59 tentang “kunci-kunci keghaiban”. Rasulullah shalallahu’alaihi wa salam menjawab dengan ayat 34 dari surah Luqman ini…

Subhanallah…
Hal-hal yang Ghaib mutlak hanya diketahui oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Contoh, manusia saat ini bisa saja mengetahui keadaan janin yang masih dalam kandungan dengan kecanggihan teknologi yang di milikinya, namun walaupun bagaimanapun canggihnya, tidak akan sempurna, buktinya banyak kejadian yang menyatakan bahwa perkiraan ultrasonografi sering salah dan tidak sesuai dengan kenyataan. Itu semua menunjukan bahwa hanya Allah-lah yang benar-benar mengetahui keadaan janin tersebut secara mendetail, tepat serta sempurna.

Begitu juga tentang Ramalan cuaca, Pengetahuan manusia terhadap kemungkinan akan datangnya hujan, atau bertiupnya angin kencang, atau timbulnya petir yang menggelegar, adalah pengetahuan yang sedikit dan bersifat parsial. Kemungkinan salah, mungkin terjadi. Oleh karenanya, prediksi manusia hanya bahan agar kita mempersiapkan diri, namun hal itu tidak boleh kita jadikan standar kepastian. Kita tetap menyandarkan diri hanya kepada Allah swt, karena Dia-lah pelaku yang sebenarnya.

Dengan demikian, yang dilarang dalam Islam adalah menyakini bahwa ramalan tersebut benar adanya dan menyandarkan semuanya pada astrolog. Seperti kita dilarang untuk menyakini bahwa dokter-lah yang menyembuhkan penyakit, karena sebenarnya yang menyembuhkan penyakit adalah Allah.

Begitujuga dengan Ramalan masa depan, contoh menggunakan perbintangan (zodiak). Marilah untuk tidak menjual keimanan kepada Allah dengan percaya pada Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricon, Aquarius, Pisces.

Seorang Muslim yang punya Allah, Tuhan semesta alam tidak boleh mempercayai ramalan bintang, apalagi kemudian dibanggakan, ditempel di dinding, lemari, di buku dsb. Itu hanya ramalan, mungkin ada yang berpendapat “yang percaya yang baik-baik saja”, atau “ada betulnya juga”. Na’udzubillah…. Setipis itu kah iman kita kepada Allah??

“Cuman kalimat-kalimat saja kok?” Astaghfirullah, bukankah syahadat juga “cuman” kalimat??

Ramalan itu sangat bertentangan dengan Al Quran, As Sunnah, dan akal sehat, serta kenyataan dan yang paling parah, itu dapat merusak keberimanan..

Hendaknya kita hanya beriman pada Allah seperti yang dicontohkan Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu. ketika Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu beserta tentaranya ingin berangkat memerangi pasukan Khawarij, tiba- tiba datang seorang ahli nujum menemui Imam Ali seraya berkata, “Wahai Amirul Mukminin jangan berangkat, karena sekarang bulan sedang pada posisi sedang tenggelam (SCORPION), kalau engkau tetap berangkat sedang kedaan bulan seperti itu (SCORPION), maka tentaramu pasti akan kalah.”

Mendengar hal itu, Imam Ali bukannya gemetar dan mengurungkan niatnya untuk berperang, bahkan sebaliknya, justru semangat beliau bertambah, seraya berkata, “Saya tetap akan pergi dengan berbekal Iman kepada Allah dan bertawakkal kepada-Nya saja, segaligus untuk membongkar kebohonganmu!”

Maka beliau tetap berangkat , sehingga akhirnya bisa mengalahkan tentara Khawarij. Kemenangan tersebut membuat gembira Kholifah Ali radhiyallahu ‘anhu, karena beliau berhasil menyelesaikan dua perkara dalam satu waktu, yaitu memerangi pasukan Khawarij sekaligus bisa membuktikan kebohongan ahli nujum.

Subhanallah….

Dan Ali bin Muhammad bin Habib al Mawardi rahimahullah dalam menafsirkan surat Luqman ayat 34: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat”, mengandung dua sisi pemahaman:

1. Tegaknya kiamat merupakan kekhususan ilmu-Nya.
2. Tegaknya kiamat bergantung atas kehendak-Nya.

“dan Dialah yang menurunkan hujan” (di dalam apa yang Dia kehendaki dari suatu waktu dan tempat), “dan mengetahui apa yang ada dalam rahim”, mengandung dua sisi pemahaman:

1. Dari laki-laki atau perempuan, sehat atau sakit;
2. Dari mukmin atau kafir, orang yang celaka atau bahagia.

“dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok”, mengandung dua sisi pemahaman:

1. Dari kebaikan dan kejelekan;
2. Dari keimanan dan kekufuran.

“dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati”, mengandung dua sisi pemahaman:

1. Di atas hukum apa ia meninggal, bahagiakah atau celaka;
2. Di bumi mana kematian dan penguburannya dan ini yang lebih zhahir.

“Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”, mengandung dua sisi pemahaman:

1. Maha mengetahui keghaiban dan Maha Mengenal terhadap niat;
2. Maha Mengetahui amalan-amalan dan Maha Mengenal terhadap balasan.

Begitulah, kunci-kunci keghaiban sepenuhnya ada di tangan Allah. Dan manusia tidak disuruh untuk sibuk mengenai hal itu, apalagi mencoba mengetahuinya.

Cukup bagi manusia, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya…

Semoga Allah terus memperbaiki kondisi kita dan menetapkan hati untuk taat pada-Nya.

Aamiin
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar