Selasa, 25 Juni 2013

keyakinan dan kesabaran

“dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.” (TQS As-Sajdah ayat 24)

Ibnu Uyainah menafsirkan ayat 24 dengan mengatakan : “Ketika m
ereka memegang teguh pokok masalah, mereka pun menjadi tokoh-tokoh terkemuka.”

Sebagian ulama mengatakan : “Dengan kesabaran dan keyakinan lah kepemimpinan di dalam agama dapat diraih.”
Sedangkan Ibnul Qayyim berkata:
“Bahwa iman itu dibangun di atas dua pilar : Keyakinan dan Kesabaran, sebagaimana tersebut pada surat as Sajdah: 24 di atas. Sebab dengan keyakinan itulah, hakikat perintah, larangan, pahala dan siksaan bisa diketahui. Dan dengan sabar, dapat dilaksanakan apa yang diperintah dan dijauhi apa yang dilarang. Pembenaran (Tashdiq) bahwa perintah, larangan, pahala dan hukuman adalah dari sisi Allah tidak akan pernah terwujud kecuali dengan adanya keyakinan. Dan seseorang tidak akan mungkin secara kontiniu dapat mengerjakan hal-hal yang diperintahkan dan menjaga diri dari hal-hal yang dilarang kecuali dengan sabar. Maka sabar menjadi separoh dari iman, dan paroh keduanya adalah syukur dengan mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya dan meninggalkan apa yang dilarang.

Subhanallah..
Para da’I, penyeru kebenaran, pengemban petunjuk dan pemimpin kebaikan mesti memiliki kekuatan KEYAKINAN dan KESABARAN . Dengan kedua hal itu, mereka akan memperoleh kepemimpinan. Sebab jalan yang ditempuh penuh syubhat yang meragukan dan rintangan yang menggoyangkan.

Apabila sabar dikawinkan dengan keyakinan, akan terlahir dari keduanya Imamah Dalam Agama (Ibnul Qayyim)

Betapa banyak model yang diceritakan seperti Nabi Yusuf ‘alaihissalam, bagaimana hidupnya dipenuhi kesabaran Dari Sumur hingga menuju Istana dan akhirnya menjadi salah satu tokoh kepemimpinan, Nabi Musa ‘alaihissalam , pemuda kuat dan amanah meraih kejayaan. Juga tentang Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam juga para shahabat dan salafussholih.

Begitulah urgennya, Kesabaran dan keyakinan para reformis kebenaran, demi meraih kepemimpinan, menghindari kepemimpinan yang amanah namun lemah juga menghilangkan kepemimpinan yang kuat namun zalim. (sebagaimana doa ‘Umar radhiyallahu ‘anhu)

Semoga Allah memberikan kita keyakinan yang kuat dan kesabaran yang konsisten dalam ketaatan.

Aamiin

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar