kesempatan untuk berubah

Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dalam Musnad-nya, dari sahabat Jabir radhiallahu ‘anhu ia berkata, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati Hijr, beliau bersabda, “Janganlah kalian meminta datangnya ayat-ayat (mukjizat), sebagaimana kaum Shalih telah memintanya, maka ia (unta) datang dari jalan ini dan pergi dari jalan ini. Lalu mereka melanggar perkara Rabb mereka dan menyembelihnya. Unta itu minum air mereka satu hari dan mereka minum air susunya satu hari, lalu mereka menyembelihnya. Maka, mereka (kaum Tsamud) ditimpa oleh suara keras yang membinasakan semua yang ada di kolong langit dari mereka, kecuali satu orang yang berada di Haram.” Mereka bertanya, “Siapa dia, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Dia adalah Abu Righal. Ketika dia keluar dari Haram, dia pun tertimpa seperti yang menimpa kaumnya.”

Subhanallah…

Kaum sholih meminta ayat-ayat (mukjizat) , setelah diberikan malah mendustakannya, membunuh unta betina dengan semena-mena. Pelajaran bagi diri kita, yang kerap meminta-minta ‘kemuliaan’, ‘kebanggaan’ dsb. namun kala sudah mendapat bukannya makin taat, malah makin jauh dari Sang Pemberi Nikmat.

Kita wajib berhati-hati terhadap Azab Allah. Betapa banyak kewajiban yang terlalaikan sedang larangan kerap dikerjakan. Sesungguhnya hal tersebut dapat mengundang murka Allah. Kaum sholih diberikan waktu 3 hari untuk ‘bersenang-senang’ sebelum ‘ditendang’ dan menjadi ‘hilang’.


Dalam kisah kaum Sholih juga terdapat pelajaran, bahwa azab Allah berlaku umum, meskipun pembunuh unta tersebut hanya suatu kelompok. Namun yang lain, tidak mencegah. Alhasil, binasalah mereka.

Semoga Allah menetapkan hati untuk taat pada-Nya.

Aamiin

Semoga kita Selalu dekat dengan mukjizat yang Allah berikan kepada ummat terakhir, yakni kita yaitu al-Quran. Terus menghidupkan dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar. Serta senantiasa belajar dari sejarah ummat-ummat terdahulu.

Allah sayang sama kita masih terus memberi kesempatan untuk berubah.

Wallahu’alam