Kamis, 13 Juni 2013
beramal jama'i
Musa ‘alaihissalam berkata kepada Tuhannya, “Wahai Tuhanku, aku takut Fir’aun dan kaumnya akan mendustakanku dan menolak seruan dakwah yang kubawa kepada mereka.” Nabi Musa juga takut bila mereka mendustakan beliau hingga dada beliau terasa sesak dengan rasa duka dan sedih, sedangkan ia memiliki lidah yang kelu untuk mengajak mereka pada Tauhid. Oleh karena itu, Nabi Musa memohon kepada Allah agar mengutus Jibril pada Harun agar Nabi Harun bisa menjadi penolong dalam mengemban risalah dan menyampaikan dakwah ini.
SubhanaLlah…
Begitulah pentingnya makna ukhuwah Islamiyah, berjam’aah , berama jama’i, bersahabat apalagi dalam usaha dakwah. Kehadiran saudara ialah pelipur lara, penyejuk mata, pemotivasi diri, saat kenyataan tak sesuai harapan, kala dada terasa sesak oleh keadaan.
Sesama "pejuang" juga saling melengkapi, karena tiap orang , da’i memiliki potensi dan kemampuan berbeda-beda. Ada yang berkarakter melankolis, sanguinis , dsb… Ada yang kreatif dalam ‘membungkus’ secara menarik, ada yang ‘pandai ngomong’, ada yang pandainya cuma jadi pendengar dan bantu-bantu sedikit dsb…
Sahabat juga berlaku sebagai sosok pendamping kala kita berada dalam ketakutan, saat berada dalam posisi ‘di bawah’. Dan itulah sahabat sejati. Sebagaimana ungkapan, “Kala kita berada di atas teman kita mengenal siapa kita, sedang saat kita berada di bawah kita mengenal siapa teman kita”…
SubhanaLlah….
Dalam menerima kebenaran, melihat kebaikan orang, jangan terlalu melihat masa lalu orang tersebut, apalagi mengungkit-ungkit demi menolak kebenaran. Fir’aun dengan sombong berkata pada Musa ‘alaihissalam bahwa dia dulu adalah asuhan keluarga Fir’aun juga mengingatkan Musa pernah membunuh seorang Qibti lalu melarikan diri. Tak tahu balas budi dsb.
Jangan pula menjadi seperti Fir’aun , buta mata hatinya, menganggap dirinya Tuhan, yang patut disembah dan ditaati.
Juga perlu diingat bahwa Usaha kebenaran akan selalu mendapat tantangan dan penolakan..
Semoga Allah jadikan sahabat-sahabat kita menjadi pelipur lara , melengkapi kekurangan kita, dan menjadi pendamping kala mendapati kesulitan serta menjadi bersama dalam melakukan kebaikan perbaikan..
Aamiin
Wallahu’alam


Langganan:
Posting Komentar (Atom)