Rabu, 08 Mei 2013
jaminan kekuasaan
“dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.” (QS an-Nuur : 55)
Dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersama sahabat-sahabatnya (penduduk Mekkah) sampai ke Madinah, dan disambut serta dijamin keperluan hidupnya oleh Kaum Ansar, mereka tidak melepaskan senjatanya siang dan malam, karena selalu diincar oleh kaum kafir Arab Madinah. Mereka berkata kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam, “Kapan tuan dapat melihat kami hidup aman dan tentram tiada takut kecuali kepada Allah.” Ayat 55 surah an-Nuur turun berkenaan dengan peristiwa tsb, sebagai jaminan dari Allah bahwa mereka akan dianugerahi kekuasaan di muka bumi ini.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini, turun ketika kaum Muslimin merasa tidak tenteram (karena kepungan musuh)
SubhanaLlah walhamduliLlah wa Laa ilaha illAllah walLahuakbar
Allah telah berjanji yang tak mungkin dipungkiri, bahwa kemenangan dan kekuasaan akan diberikan bagi kaum beriman yang saleh, taat dan beramal kebajikan. Allah akan jadikan pemimpin di muka bumi sebagaimana Allah telah mengangkat pemimpin orang beriman dan taat sebelumnya. Janji Allah menjadikan Islam sebagai agama yang perkasa dan berkuasa, akan mengubah ketakutan hamba-hamba-Nya dengan nuansa penuh keamanan. Mengubah keadaan penuh kezaliman dengan keadilan Islam, mengesakan-Nya dengan ibadah, istiqomah dalam agama-Nya.
Keadaan dunia yang gelap penuh bahaya akan menjadi terang nan bercahaya, tugas kita hanya menjadi sholih berbuat ishlah dan mushlih dan beramal, berikhtiyar, memenuhi asbab dunia nya. Sebagaimana para sahabat yang dimotivasi dan ditentramkan dengan ayat ini, hendaknya kita pun demikian.
Masya Allah
Karena itu mari kita tegakkan sholat, yang lelaki secara sholat wajib berjamaah, sebab setelah hayya ‘ala sholah pasti adalah hayya ‘ala falah, menunaikan zakat, bukan hanya sholeh pribadi tetapi juga mesti sholih sosial, dan juga taat pada Rasul, mengikuti sunnah Nabi, mengikuti petunjuk beliau, sebenar-benar manhaj Rasulullah..
Mari kita sambut kejayaan Islam yang akan menjadi ustadziyatul ‘alam dengan ishlahu nafs, menjadi pribadi sholih, membentuk keluarga Islam, membentuk masyarakat , negeri Islam, bekerja sama dengan negeri yang lain untuk membentuk dunia Islami,
Jangan kita hambat atau malah menjadi musuh kebangkitan Muslim. Begitu pula, jangan pula saling sikut menyikut di antara kaum muslimin sendiri dengan merasa diri sebagai ‘paling’ dalam usaha kebangkitan..
Insya Allah..
Semoga Allah menetapkan hati untuk taat pada-Nya..
Aamiin
Wallahu’alam


Langganan:
Posting Komentar (Atom)