Imam Syafi’I berkata , “Tiap-tiap Tuhan menambah ilmuku,
bertambahlah aku paham akan kejahilanku”
Orang-orang berilmu akan semakin beriman kepada Allah, paham
bahwa tiada yang tidak diketahui , tiada yang tersembunyi bagi Allah,,
al-Mushshawwir (Maha Pembentuk Rupa) .. oleh karena itu dia beriman kepada
ayat-ayat mutasyabih sehingga dia tidak condong ‘pande-pandean’ dalam menakwil
ayat-ayat yang mutasyabih…
Belajar dari kaum terdahulu yang menakwil firman Allah
tentang nabi Isa as. “Ruh dari-Nya” ,, mreka menakwil seenaknya sehingga
berkesimpulan bahwa Isa as adalah putra Allah. Naudzubillah…
Oleh karena itulah, orang berilmu semakin tambah semakin
dekat dengan Allah, semakin banyak berdoa
Rabbana laa tu zigh quluubana ba’da idz hadaitana wahablana
min ladunka rohmatan innaka anta al-Wahhab…
“Wahai Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong
kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami, dan karuniakanlah
kepada kami rahmat dari Sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi
Karunia”
Wallahu’alam
Tadabbur Q dari (satu atau beberapa ayat) 'Ain surah 3: 1-9
bagaimana tadabburmu?
please Comment