Sabtu, 15 Oktober 2011

(Belum) Haji

Haji merupakan rukun Islam yang kelima hukumnya wajib sekali seumur hidup bagi setiap muslim yang memenuhi syarat. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa ta’ala

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah” (QS Ali Imran : 97)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Rasulullah pernah berpidato di hadapan kami, beliau berkata: Wahai manusia! Sesungguhnya Allah telah mewajibkan ibadah haji atas kamu sekalian, maka berhajilah! Seorang lelaki bertanya: Apakah setiap tahun, wahai Rasulullah? Beliau diam tidak menjawab. Sehingga lelaki itu mengulangi pertanyaannya sampai tiga kali. Rasulullah saw. kemudian menjawab: Jika aku katakan "ya", niscaya akan wajib setiap tahun dan kamu sekalian tidak akan mampu melaksanakannya. Beliau melanjutkan: Biarkanlah apa yang telah aku katakan kepada kamu sekalian! Sesungguhnya umat-umat sebelum kamu telah binasa karena mereka banyak bertanya dan berselisih dengan nabi-nabinya. Maka apabila aku memerintahkan sesuatu kepada kamu sekalian, laksanakanlah sesuai dengan kemampuanmu dan jika aku melarang sesuatu kepada kamu sekalian, janganlah kamu kerjakan!. (Shahih Muslim No.2380)

Oleh karena keimanan, maka setiap muslim pasti memiliki kerinduan untuk melaksanakannya, namun tidak semua orang memilki kesempatan untuk itu. Mungkin faktor ‘dana’ ataupun waktu dalam bingkai kehendak Allah yang menjadi alasan utama bagi yang belum melaksanakan ibadah tersebut.

Namun, Allah subhanahu wa ta’ala Yang Maha Penyayang memberikan alternatif bagi yang belum bisa melakukannya.

Subhanallah

Tanpa ONH, tanpa kloter bahkan tanpa adanya musim haji sekalipun,, muslim bisa mendapatkan pahala ibadah haji. Namun, alternatif menuju pahala haji bukan berarti mengalahkan keutamaan haji hakiki. Apalagi menggantikan kedudukannya. Bukan! Amal setara haji ini tak lebih menjadi ladang amal alternatif bagi yang belum pergi ke baitullah seraya memotivasi diri untuk berhaji ke Baitullah dan terus berlomba agar tidak tertinggal jauh oleh orang-orang yang mampu menunaikan haji. Semoga kita mudah meraup pahala haji di negeri kita sendiri dan mampu berhaji ke baitullah nun jauh di sana.

Adapun beberapa alternatif yang bisa diamalkan (meskipun pencatat sendiri jujur belum mengamalkan sepenuhnya, namun pencatat berpikir alangkah lebih baik bila dicatat hingga tak lupa dan di-share . Semoga Allah memberikan daya dan upaya untuk melakukannya) untuk meraih pahala haji berdasar hadit Nabi maupun ulama

Di antaranya ialah yang bercetak tebal

[1]

Ibnu Rajab menyebutkan didalam kitabnya, Latha ‘if Al-Ma’arif..sebuah bab khusus yg diberi judul: “Bab Amal yang Menggantikan Pahala Haji dan Umrah Ketika Tidak Mampu Menunaikannya”. Disebutkan didalamnya macam-macam amal yg keutamaan dan pahalanya sama dengan pahala haji bagi yg tidak mampu menunaikannya.

Suatu hari, Asma binti Yazid Al-Anshari menghadap rasulallah,dan berkata: ”Ya Rasulullah! Aku datang menghadapmu mewakili wanita-wanita yang lain yang ada didunia ini. Atas nama mereka aku datang padamu mengatakan bahwa kami beriman kepada Allah dan NabiNya.Tetapi mengapa kami harus berada dalam rumah memenuhi keinginan suami ,setelah itu hamil, melahirkan, kemudian menyusui dan mengurus anak-anak serta rumah? Dan mengapa kami tidak punya izin untuk shalat jum’at, mengubur mayat, menjenguk orang sakit ,naik haji, ikut perang dan lain-lain yang dilakukan oleh orang laki-laki? Apakah kami tak punya hak untuk mendapatkan pahala seperti mereka?"

Rasulullah menjawab: ”Wahai Asma! Kembalilah kerumahmu dan katakan pada kaum hawa bahwa mengurus suami ,anak dan rumah pahalanya lebih besar dari haji, perang dan lain-lain”.

Kemudian dalam Latha’if Al-Ma’arif tersebut dikatakan sebagai berikut, “Jika kamu ingin mendapatkan pahala haji, sementara kamu belum mampu menunaikannya, maka ada beberapa amal yg bisa kamu lakukan sebagai pengganti ibadah haji”:

Berdzikirlah kepada Allah Ta’Ala setiap selesei sholat fardhu, yaitu membaca tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil.

Dari Abu Darda Radhiyallahu Anhu, dia berkata,” kami berkata kepada Rasulullah saw, ‘Wahai rasulullah, orang2 kaya mendapatkan pahala haji, sementara kami tidakmampu menunaikannya, mereka berjihad dengan harta sementara kami tidak mampu berjihad karena kekurangan harta’.

Maka rasulullah bersabda:” Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yg lebih baik dari apa yg mereka dapatkan? Bacalah tasbih sebanyak tigapuluh tiga kali, tahmid tigapuluh tiga kali, dan takbir tigapuluhempat kali setiap selesei shalat lima waktu”.(HR.Ahmad)

Dari Anas Radhiyallahu Anhu, dari Nabi shallalahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:” Barangsiapa menunaikan sholat subuh berjamaah di masjid, kemudian duduk ditempat shalatnya untuk berdzikir kepada Allah Ta’Ala sampai matahari terbit, kemudian shalat dua rakaat, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yg menunaikan ibadah haji dan umrah yg sempurna, sempurna, sempurna”.

Menghadiri shalat jumat dari awal sampai akhir sebanyak empatpuluh kali shalat jumat berturut-turut sama pahalanya dengan ibadah pahala haji sunnah.

Said bin Al-Musayyib berkata;” Ibadah jumat lebih saya sukai daripada menunaikan haji sunnah. Sesungguhnya Nabi Shallalahu Alaihi wa Sallam mensejajarkan yg bersegera datang menunaikan shalat jumat seperti orang yg berkurban di Baitullah”.

Dan dalam hadist dhaif disebutkan,” shalat jumat adalah ibadah haji bagi orang-orang miskin”.

Keluar menuju masjid dalam keadaan suci untuk menunaikan shalat fardhu dan shalat dhuha.

Abu Umamah Radhiyallahu Anhu meriwayatkan, bahwa Nabi Shallalahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:” Barangsiapa bersuci dari rumahnya, kemudian menuju masjid untuk menunaikan shalat fardhu, maka pahalanya seperti pahala seorang haji dalam keadaan ihram. Dan barangsiapa yg menunaikan shalat dhuha, maka pahalanya seperti pahala orang yg menunaikan ibadah umrah”.

Berbakti kepada kedua orangtua. Karena rasulullah Shallalahu Alaihi wa Sallam pernah berwasiat untuk berbakti kepada ibu, lalu beliau bersabda,” Kamu seperti orang yg menunaikan haji, menunaikan umrah, dan orang yg berjihad”.

Keluar menunaikan shalat hari raya Idul Fitri pahalanya seperti pahala ibadah umrah.

Seorang sahabat berkata, Keluar untuk menunaikan shalat hari raya Idul Firi pahalanya seperti pahala ibadah umrah, sedangkan shalat di hari raya Idul Adha pahalanya seperti pahala ibadah haji.

Memenuhi kebutuhan saudaramu yang muslim ketika dalam kekurangan.

Ulama besar Hasan Al Basri berkata,” Memenuhi kebutuhan saudaramu yg muslim ketika dalam kesusahan pahalanya lebih baik daripada ibadah haji yg dilakukan berkali-kali”.

Uqbah bin Abdul Ghaffar berkata,” Shalat isya’ yg dilakukan dengan berjamaah di masjid pahalanya seperti pahala ibadah haji, dan shalat subuh yg ditunaikan dengan berjamaah di masjid pahalanya seperti pahala umrah”.

Sahabat Abu Hurairah pun berkata kepada seseorang,” Ketika kamu menunaikan shalat fardhu di masjid tepat waktu, lebih aku sukai daripada kamu berperang bersama Rasulullah Shallalahu Alaihi wa Sallam".

[2]

Dari Anas Radhiyallahu Anhu, dari Nabi shallalahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:” Barangsiapa menunaikan sholat subuh berjamaah di masjid, kemudian duduk ditempat shalatnya untuk berdzikir kepada Allah Ta’Ala sampai matahari terbit, kemudian shalat dua rakaat, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yg menunaikan ibadah haji dan umrah yg sempurna, sempurna, sempurna”.

(meskipun dalam teks terbatas di masjid , namun ada atsar yang shahih bahwa Ibnu Mas’ud pernah melakukannya di rumah, apalagi melihat terkadang masjid ada yang ditutup bila sholat telah selesai)

[3]

Mendoakan agar saudara yang menunaikan haji mendapat haji yang mabrur

Berdasarkan hadist

“Apabila seseorang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuannya, Maka Malaikat akan berkata,Aamiin dan semoga engkau mendapatkan yang sama” (H.R. Muslim dan Abu Dawud).

‘Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah mustajab.Diatas kepalanya (orang yang berdoa),ada malaikat yang telah diutus, sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, Aamiin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu (H.R. Ahmad).

Tidaklah seorang muslim berdoa untuk saudaranya yang tidak di hadapannya, maka malaikat yang ditugaskan kepadanya berkata : "Amin, dan bagimu seperti yang kau doakan". (Shahih Muslim, kitab Doa wa Dzikir bab Fadli Doa fi Dahril Ghalib).

Dari Shafwan bin Abdullah bahwa dia berkata : Saya tiba di negeri Syam lalu saya menemui Abu Darda' di rumahnya, tetapi saya hanya bertemu dengan UmmuDarda' dan dia berkata : Apakah kamu ingin menunaikan haji tahun ini ? Saya menjawab : Ya. Dia berkata : Doakanlah kebaikan untuk kami karena RasulullahShallallahu 'alaihi wa sallam bersabda."Artinya : Doa seorang muslim untuk saudaranya yang tidak ada di hadapannya terkabulkan dan disaksikan oleh malaikat yang ditugaskan kepadanya, tatkala dia berdoa untuk saudaranya,

Maka malaikat yang di tugaskan kepadanya mengucapkan : Amiin da bagimu seperti yang kau doakan".Shafwan berkata : "Lalu saya keluar menuju pasar dan bertemu dengan AbuDarda', beliau juga mengutarakan seperti itu dan dia meriwayatkannya dari Nabi. (Shahih Muslim, kitab Dzikir wa Doa bab FadludDoa Lil Muslimin fiDahril Ghaib 8/86-87)

Jadi, ketika dengan ikhlas mendoakan agar saudaranya mendapatkan haji yang mabrur maka insya Allah pahala akan haji yang mabrur juga akan didapat..

Semoga kita dapat menunaikan ibadah haji dan mendapatkan pahal haji mabrur. Amin..

Kitabatu at-Tiimidz

Ishlah al-Medaniy

Nb : Kalau ada kesalahan , hadist palsu ataupun yang lain harap saling mengingatkan,,,

AKU BUKAN GURUMU TAPI AKU TEMANMU…….

Sumber

[1] http://putrabadeg.blogspot.com/

[2] http://www.addakwah.com/

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar