Selasa, 26 Juli 2011

Sedikit Mauidzoh

Ketika Izrail menjemput nyawa, maka berakhirlah masa hidup kita. Tinggal dan tanggallah seluruh apa yang ada, kitapun sudah berubah alam. Setelah dimandikan dan dikafani serta disholatkan kitapun diantar ke pemakaman memasuki alam qubur (barzakh).

Pada hari (malam) pertama, kitapun ‘diinterograsi’ dengan sejumlah pertanyaan siapa tuhanmu, siapa nabimu, apa agamamu, siapa imammu, siapa bapakmu dan siapa saudaramu. Apabila itu terjawab maka terang dan lapanglah kubur, (sebaliknya apabila kita kelu tak dapat menjawabnya maka gelap dan sempitlah kubur).

Pada hari (malam) kedua kitapun akan menyaksikan ‘vidio klip’ (catatan amal) tentang perbuatan dan amal ibadah maupun salah dan dosa maksiat yang kita lakukan semasa dan selama hidup.

Pada hari (malam) ketiga, kita akan mendengarkan hujjah (perdebatan) dari smaping kiri dan kanan kita. Satu orang hakim pembela dan satu jaksa penuntut. Hakim pembela adalah amal soleh dan ibadah takwa ketaatan yang kita lakukan semasa hidup. Sedangkan jaksa penuntut adalah salah dan dosa maksiat kita sepanjang hidup. Kalau ternyata ibadah kita yang lebih banyak dan lebih baik, menanglah kita dan kubur kitapun akan menjadi taman taman surga (Roudhotun min riyaadhil jannah). Tapi, jika ternyata dosa kesalahan dan maksiat kita yang lebih banyak , kalahlah kita dan kuburpun menjadi gelap dan menjadi lubang-lubang neraka (Hufratun min hufarin niraan).

Pada hari (malam) ketujuh keluarlah darah yang dah jadi nanah dari mulut, telinga dan hidung kita.

Hari (malam) ke 14 keluarlah bola mata dari sarangnya.


Pada hari (malam) ke 21 melelehlah bibir meninggalkan gigi kita, sedangkan hari (malam) ke 40 meledaklah perut mengeluarkan semua isinya dan hari (malam) ke 100 rontoklah kulit dan daging meninggalkan tulang.

(Ibn Qoyyim al-Jauzi)

(al-Bayan , Syarifuddin el Hayat)

Kitabatu at-Tilmidz

Ishlah al-Medaniy

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar