Jumat, 10 Juni 2011

Liburan Thoyyibah

Tak terasa pergantian waktu begitu cepat, satu tahun bak satu bulan demikian seterusnya sehingga waktu bisa terlewat begitu saja bila tidak dimaknai dan dimanfaatkan.

Masa liburan tentunya masa yang memiliki banyak waktu luang daripada masa ‘sibuk’. Berhubung dengan waktu luang, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mengingatkan bahwa banyak puhak yang kerap sekali menyia-nyiakannya.

“Dua ni’mat Allah yang banyak menjadikan manusia tertipu adalah ni’mat sehat dan waktu luang”(HR. Bukhari)

Bertemu dengan masa liburan tentunya akan pula bertemu dengan banyak waktu luang. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengisinya dengan hal-hal yang bernilai perbaikan (ishlah) dan kebaikan (hasanah) agar liburan yang ditemui menjadi liburan yang Thoyyibah.

Memanfaatkan liburan

Saat dalam masa ‘sibuk’ mungkin banyak hal yang terlewatkan khususnya mengenai ibadah-ibadah yang dapat mendekatkan diri dengan Robbul ‘alamin.

Nah, tentunya dengan banyaknya waktu luang merupakan peluang untuk meningkatkan kualitas ruhiyah, memulai untuk melakukan perbaikan diri (ishlah an-nafs) ataupun menebarkan kebaikan-kebaikan (hasanah).

Sedikit usulan yang mungkin dapat dilakukan dalam masa liburan :

  • Sholat fardhu berjamaah (khusunya lelaki)

Ketika berada dalam masa ‘sibuk’ mungkin sholat fardhu masih ada yang tidak berjamaah maka dengan adanya waktu luang yang luas pastinya peluang untuk mulai memperbaiki diri. Apalagi shoat fardhu berjamaah yang optimal memiliki banyak fadhilah antara lain dapat merupakan obat buat bebas dari api neraka maupun sifat munafik ..Subhanallah….

"Barangsiapa yang shalat karena Allah selama 40 hari secara berjama’ah dengan mendapatkan Takbiratul pertama (takbiratul ihramnya imam), maka ditulis untuknya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat kemunafikan." (HR. Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani di kitab Shahih Al Jami’ II/1089, Al-Silsilah al-Shahihah: IV/629 dan VI/314)

  • Memperbaiki atau meningkatkan tilawah dan kedekatan dengan al-Quran

Masa liburan tentunya dapat member potensi untuk memperbaiki ataupun meningkatkan lagi tilawah dan kedekatan dengan al-Quran. Seberapa dekat dengan al-Quran dapat menjadi patokan di posisi mana kita berada.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Barangsiapa yang membaca al-Quran sebanyak 40 ayat pada malam hari, maka ia tidak dituliskan ke dalam golongan orang yang lalai; barangsiapa yang membaca seratus ayat, maka dituliskan ke dalam golongan orang yang taat; barangsiapa yang membaca 200 ayat, maka ia tidak akan dikalahkan oleh alQuran dalam perdebatan; dan barangsiapa yang membaca 150 ayat, maka dituliskan baginya pahala yang melimpah ruah.”

Hadist lain

“Barangsiapa yang membaca al-Quran sebanyak 50 ayat, maka dia tidak akan dituliskan ke dalam golongan kaum yang lalai; barangsiapa yang membaca seratus ayat, maka diberi pahala seperti orang yang sholat sunat sepanjang malam; barangsiapa yang membaca 200 ayat hingga seribu, maka pahalanya seperti orang yang bersedekah dengan satu qinthar hingga pagi.”

Satu qinthar ialah sebanyak seribu dinar.

“Barangsiapa yang membaca al-Quran sebanyak 100 ayat untuk sehari semalam, maka dituliskan baginya (pahala) sholat semalam suntuk.”

Ada juga beberapa surah yang memiliki keutamaan dalam membacanya antara lain

Sabda Rasulullah S.A.W. “Barangsiapa membaca surah Ad-Dukhan di waktu malam maka meminta ampun baginya 70,000 Malaikat di waktu pagi.” (Al-Tirmidzi)

Barangsiapa membaca Surah Al-Ikhlas sebanyak 10 kali Allah SWT akan membangunkan untuknya sebuah istana di syurga.

“Barangsiapa yang senantiasa membaca sepuluh ayat pertama surah al-Kahfi maka ia terpelihara dari fitnah Dajjal.”

“Barangsiapa yang membaca surah ad-Dukhan pada malam Jumat , maka pada pagi harinya ia telah diampuni.”

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “ Barangsiapa yang membaca surah al-Waqiah pada setiap malam. Maka ia tidak akan tertimpa oleh kemiskinan selamanya…”

(namun hadis ini dhoif mnurut Syeikh al-bani )

dan banyak lagi surah-surah al-Quran yang lain yang tentunya bermanfaat dan berfaedah semua.

Namun, yang pasti tidak hanya berhenti dalam membaca, akan tetapi berlanjut ke memahami dan mengamalkan serta mendakwahkan…..

Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran" (Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilainya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmd dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257).)

  • Sholat Sunnah, Puasa Sunnah dan Dzikir

Kuliah ataupun kegiatan lain di pagi hari kerap mengakibatkan sholat sunnah maupun amalan-amalan sunnah lain sering terabaikan. Apadahal amalan-amalan sunnah sangat besar faedah dan dapat ‘menutupi’ kelemahan-kelemahan sholat wajib. Amalan-amalan sunnah merupakan amalan ringan yang bernilai besar.

Sholat Dhuha

“Dari Abu Hurairoh radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam bersabda : Pada tiap-tiap persendian itu ada shadaqahnya, setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah (bacaanya : SUBHANALLAH, ALHAMDULILLAH, LAA ILAHA ILLALLAHU, ALLHU AKBAR), setiap amar ma’ruf nahyil munkar itu shadaqah. Dan cukuplah memadai semua itu dengan memperkuat/melakukan dua rakaat shalat dhuha” (Riwayat Muslim – Dalilil Falihin Juz III, hal 627).

“Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan.” (H.R Turmudzi).

“Hai anak Adam, tunaikanlah kewajibanmu untuk KU, yaitu sembahyang empat rakaat pada pagi hari, niscaya Aku akan mencukupi sepanjang harimu (Hadits Riwayat Imam Ahmad, Abu Ya’la).

Sholat Malam

"Hendaklah kalian rajin bangun malam (bertahajud). Sebab hal itu telah menjadi kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Dan sesungguhnya bangun malam (qiyamullail) itu melahirkan taqarrub kepada Allah. Juga menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan kalian, sekaligus mengusir segala penyakit yang berasal dari tubuh.” (HR. Tirmidzi)

"Siapa yang khawatir tidak dapat bangun di akhir malam, maka hendaklah sholat witir di awal malam. Dan siapa yang merasa yakin dapat bangun di akhir malam, maka hendaklah sholat witir di akhir malam, karena sholat di akhir malam, disaksikan (oleh malaikat malam dan malaikat siang) dan itulah yang paling afdhal." [HR. Muslim]

"Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir. Allah Azza wa Jalla berfirman, 'Siapa yang berdoa kepadaKu akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu akan Aku berikan dan siapa yang beristigfar kepadaku Aku akan mengampuninya." [Muttafaq alaihi]

Puasa Sunnah

“Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. At Tirmidzi dan lainnya)

Dzikir-Dzikir

“Subhanallah Walhamdulillah Walaailaaha Illallah Wallahuakbar, (adalah kalimat yang dengan membacanya) akan ditanamkan bagimu sebatang pohon dalam syurga “ (Shahih Ibnu Majah).

“Perbanyaklah membaca: Laa haula Walaa Quwwata Illah Billah” karena merupakan gudang harta di syurga” (Shahih Ibnu Majah).

Dan banyak keutamaan lain apabila kita berdzikir ..Subhanallah…..

  • Menambah wawasan dengan membaca buku yang bermanfaat

lIburan dapat juga dimanfaatkan untuk menambah waswasan serta pemahaman terhadap khusunya ilmu agama, karena hanya dengan ilmu agamalah kita dapat selamat dan bahagia mengarungi samudera dunia dan akhirat.

Tak lupa juga buku-buku yang bermanfaat bagi kuliah, sekolah maupun yang berguna bagi kehidupan.

  • Olahraga

Liburan yang terisi olahraga dapat menghindarkan diri dari keadaan nagntuk, lemas, lunglai pening dsb. Karena keadaan tubuh yang aktif bergerak.

Islam juga sangat mengapresiasi keadaan fisik yang sehat dan kuat.

“Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah dari mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi”. HR. Muslim

  • Silaturahim

Liburan memberikan juga ruang untuk menyambung silaturahim

Barang siapa yang merasa senang bila dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung hubungan kekeluargaan (silaturahmi). (Shahih Muslim No.4638)

  • Berkarya, Berdakwah

Setiap orang pasti memiliki keunggulan dalam dirinya. Nah, waktu luang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan berkarya. Tentunya akan lebih bermanfaat bila setiap kemampuan maupun karya diwarnai dengan nilai dakwah. Seperti menulis buku , mengelola blog, membuat karya ilmiah dan kemampuan-kemampuan lain.

Liburan Thoyyibah buat Ishlah dan Hasanah

Waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk bermuhasabah (evaluasi) tentang apa-apa pencapaian yang telah hadir di hidup. Untuk selanjutnya agar dapat diperbaiki maupun meningkatkan lagi diri.

Islam sangat mengapresiasi segal kebaikan meskipun hanya dalam sampai tataran Niat .

Dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau meriwayatkan dari Tuhannya, Tabaaraka wa ta’aala. Firman-Nya : “Sesungguhnya Allah telah menetapkan nilai kebaikan dan kejahatan, kemudian Dia menjelaskannya. Maka barangsiapa berniat mengerjakan kebaikan tetapi tidak dikerjakannya, Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Jika ia berniat untuk berbuat kebaikan lalu ia mengerjakannya, Allah mencatatnya sebagai 10 sampai 700 kali kebaikan atau lebih banyak lagi. Jika ia berniat melakukan kejahatan, tetapi ia tidak mengerjakannya, Allah mencatatkan padanya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia berniat melakukan kejahatan lalu dikerjakannya, Allah mencatatnya sebagai satu kejahatan”.

Oleh karena itu, alangkah baik bila liburan diniatkan untuk memulai perbaikan diri dan kebaikan serta diikhtiarkan agar niat tersebut terealisasi. Agar liburan menjelma menjadi Liburan yang Thoyyibah….. Insya Allah

Cat: Khususnya bagi diri sendiri

Kalo ada yang salah , mohon di beri tahu (ishlah) jangan dihakimi.

Moga Bermanfaat

Maaf atas Kesalahan dan Kekurangan

Kitabatu at-Tilmidz

Ishlah al-Medaniy

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar