Rabu, 04 Mei 2011

Remaja Masjid yang Dinaungi

Masa remaja ialah masa yang dihadapi manusia hanya satu kali dalam hidupnya. Masa ini ialah masa kaderisasi. Masa yang paling menentukan masa depan, baik kala dewasa, tua maupun masa sesudah mati.

Remaja masjid ialah remaja yang sangat berpotensi untuk mendapatkan naungan Allah subhanahu wa ta’ala di hari tiada naungan selain naungan-Nya . Sebagaimana sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam,

“Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari Kiamat ketika pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya….remaja yang selalu beribadah kepada Allah Azza wa jalla dan orang yang hatinya terpaut pada masjid (HR Bukhari)

Remaja Pengabdi

Masa remaja yang digunakan untuk mengkader diri dalam beribadah dan mengabdi kepada Allah ialah masa kaderisasi pembentuk karaekter diri yang sholeh bagi pelakunya karena pada masa inilah manusia memiliki hati yang paling lembut , paling pas buat pembentukan diri. Sesuatu yang dibiasakan pada masa ini tentunya akan terus membekas hingga masa dewasanya nanti.

Oleh karena itu, naungan Allah di hari Kiamat-lah yang akan didapat oleh remaja ynag dapat tumbuh dalam pengabdian kepada Allah.

Remaja yang siklus kehidupannya ialah beriman, beramal sholeh, menuntut ilmu dan kegiatan positif lain dalam bingkai pengabdian kepada Allah.

Setidaknya ada beberapa ciri utama pada remaja yang taat pada Allah antara lain

Tidak menyekutukan Allah

Walaupun muda namun remaja pengabdi kepada Allah memahami bahwa dirinya mulai dibebani (taklif) atau diberi tugas oleh Sang Pencipta. Remaja yang memahami bahwa perbuatan syirik adalah perbuatan yang paling tercela dan paling besar dosanya. Walaupun taat bagaimana pun jika dibarengi kesyirikan sama sekali tak akan memberikan hasil. Oleh karena itu, remaja pengabdi akan menjauhklan diri dari perubatan syirik sekecil apapun.

( QS Luqman:13)

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi nasehat kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

Salah satu wujudkonkritnya , remaja pengabdi tentu tidak tergiur dengan ramalan-ramalan bintang maupun menggunakan SMS ketik REG (spasi) bla-bla ,juga aplikasi FB yang berbau syirik, juga tak percaya pada tahayul yang tak ada dasarnya dalam agama serta perbuatan atau kegiatan-kegiatan yang merusak akidah lainnya.

Memuliakan OrTu

Remaja pengabdi Allah tentu akan mencintai dan akan memperhatikan kewajiban-kewajiban terhadap ortu, tata cara bergaul dengan orang tua sehingga terjalin hubungan baik dan harmonis. Taat dan hirmat kepada ortu, mengajak ke jalan yang benar dengan bijaksana bila ortunya bukan orang taat serta mendoakan kebaikan dan ampunan pada mereka. Andaikatapun ortunya menyuruh maksiat tentunya remaja dahsyat dapat menolak dengan cara yang bijak.

14. “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” 15. “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

(Qs Luqman : 14-15)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam sendiri menjanjikan :

“Remaja yang memuliakan orang tua karena usaianya, maka nanti Allah akan membalas kepadanya di mana remaja akan memulaikannya bila ia telah tua (HR At-Tirmidzi)

Ikhlas dalam Beramal

Remaja pengabdi tentunya menjadikan keikhlasan sebagai landasan niatnya untuk beramal karena ikhlas merupakan parameter kemurnian sebuah amal. Tidak mengharapkan pujian atau pamor-pamor duniawi. Karena perintah Allah yang memerintahkan untuk hanya memurnikan ibadahnya hanya karena Allah (QS 98:5). Oleh Karena itu, ikhlas inilah penentu perhitungan oleh Allah. Dan remaja pengabdi paham betul akan hal itu.

(Luqman berkata): “Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui.”(Luqman :16)

Mendirikan Sholat

Sholat yang merupakan tiang agama buat reamaja pengabdi ialah persoalan yang disikapi dengan serius , tidak main-main. Dampak dari sholat sangat kentara dalam pengaruhnya kepada kehidupan. Banyak nya kemungkaran yang meraja lela saat ini adalah karena tidak adanya perhatian yang besar dan benar terhadap ibadah yang satu ini.

Bila tiada pengaruh yang dirasakan walaupun sholat telah dilaksanakan sama halnya dengan badan tak bernyawa. Bahkan, sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam

“Barangsiapa yang sholatnya tidak dapat mencegah dirinya dari perbuatan buruk dan kemungkaran maka orang itu tidaklah bertmabah dari Allah melainkan hanya jauhnya saja .” (HR ath-Athabrani)

Beramar makruf Nahi Mungkar

Remaja yang dinaungi Allah di Yaumil Kiamat nanti memiliki semangat (ghirah) dalam beramar makruf nahi mungkar. Itu semua karena mereka paham betul bahwa amar maruf nahi mungkar merupakan kewajiban seluruh komponen umat Islam.

Tugas suci inilah yang membangkitkan semangat reaja untuk mengubah iklim lingkungan yang buruk menjadi iklim lingkungan yang islami.

Dalam operasionalnya, remaja tidak harus berjalan sendiri-sendiri . mereka dapat membentuk kelompok seperti remaja masjid yang berkerja sama dan berkomitmen dan konsekuen terhadap misi amar makruf nahi mungkar. Tentunya disinilah terdapat adanya keindahan kebersamaan dalam mengusung misi suci.

Dalam misi suci ini yang tidak boleh dilupakan oialah kesabaran. Tidak ada kebenaran kecuali ada godaan, bukan perjuangan kalau tidak ada tantangan. Begitu juga dengan kegiatan amar maruf nahi mungkar. Besar dan kecil tantangan dan godaan akan sejalan dengan besar kecilnya semangat amatr maruf nahi mungkar para remaja pengabdi dan disinilah kesabaran dibutuhkan.

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS Luqman :17)

Tidak bersikap sombong

Remaja yang taat kepada Allah pasti akan menjauhi sifat sombong dalam hidupnya . adapun sombong sebagaiman sabda Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam,

“Sombong itu ialah menolak kebenaran dan menghinakan orang lain.” (Hr Muslim)

Menurut sasarannya setidaknya ada 3 sikap sombong yakni

  • Sombong kepada Allahm yakni tidak pernah memperhatikan ancaman nacaman Allah, menganggap enteng peraturan-peraturan Allah
  • Sombong pada Rasul, tidak mengindahkan sama sekali terhadap apa yang datang dari Rasulullah
  • Sombong terhadap sesama manusia, orang lain dianggap hina dan rendah, tak perlu dihormati bila perlu orang lain harus menghormat kepadanya.

Remaja mantap pun menghindari sikap ini karena sabda nabi shalallahu ‘alaihi wa salam

“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan meskipun sebesar biji sawi. (HR Muslim)

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan.”(Luqman :18)

Berakhlak Mulia

Remaja yang taat kepada Allah dengan sendirinya mengkader dirinya agar memilki akhlak mulia. Akhlak mulia dapat dikatakan sebagai penyempurna iman seseorang. Allah memuji nabi karena beliau memiliki akhlak yang agung. Selain itu beliau shalalllahu ‘alaihi wa salam bersabda “Bahwasanya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. (HR Ahmad, Hakim, Bayhaqi)

Remaja mantap tentunya senantiasa melatih dirinya untuk berakhlak mulia dari hal sekecil apapun….

Dan rendah dirilah ketika berjalan dan pelankan suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”(Luqman :19)

Cinta Masjid

Manusia lebih-lebih remaja yang mengaitkan hatinya di masjid adalah ikut serta mengisi dan memakmurkan masjd dengan berbagai kegiatan ibadah dari mulai sholat sampai belajar/mengajar di dalam masjid. Bahkan Walaupun ia berada di luar masjid namun hatinya tetap merasa terikat dengan masjid.

Remaja yang merasa bertanggung jawab atas makmunya masjid. Jika begitu, remaja seperti itlah di antara yang akan mendapat naungan Allah di hari Kiamat kelak. Insya Allah.

Bagaimana bisa mengaitkan hati dengan masjid????

Setidaknya ada beberapa motivasi yang dapat melatarbelakanginya antara lain:

Dorongan Iman

Memang dorongan imanlah yang dapat mendorong seseorang merasa terkait hatinya dengan masjid. Tanpa nikmat iman yang Allah berikan mustahil hati merasa terpikat ke masjid. Dorongan iman lah yang membuat orang/remaja merasa berkepentingan di masjid. Timbul keinginan untuk menjaga dan memelihara sangat kuat. Demikianlah hal remaja yang beriman akan ‘rumah-rumah Allah’.

sikap mengharap rahmat Allah (roja’)

sikap mengharap (roja’) inilah sifat yang mendorong kuat orang untuk lebih memperhatikan dan memakmurkan masjid Allah karena Masjid salah satu tempat untuk mendekatkan diri kepada-Nya (taqarrub ilallah). Remaja yang senantiasa menanti rahmat-Nya tentunya senantiasa pula untuk mencintai dan memakmurkannya.

Keinginan dekat dengan orang sholeh

Masjid dapat dijadikan sarana silaturahim buat remaja. Dalam menunaikan sholat 5 waktu misalnya orang akan saling bertemu dan bertatap muka terkadang pula berbincang-bincang. Di masjid tidak ada sekat antara suku ,ras, golongan atau siapapun dia. Dengan begitu terjalinlah kesamaan dan kebersamaan dalam lingkungan dan tempat yang mulia ini.

Selain itu masjid juga dapat menjadi saran mencari teman bergaul . Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam,

“Seseorang itu tergantung pada agama temannya maka hendaknya setiap kamu melihat siapa yang dipergaulinya. (HR abu dawud dan at-tirmidzi)

Semangat mencari teman yang baik itulah yang dapat mengakibatkan seseorang itu mengaitkan hatinya ke masjid…

Keinginan menuntut ilmu

Semangat menuntut ilmu juga dapat menjadi motivasi remaja untuk mencintai masjid, khusunya bagi masjid yang memang memiliki agnda rutin pengajian maupun perpustakaan mini.

Remaja pada zaman Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam pun telah mencontohkan bagaimana semangat menuntut ilmu yang membuat mereka tinggal di lingkungan masjid….

Keinginan mendapatkan keutamaan

Orang ataup remaja khususnya yang mengaitkan hati dengan masjid berarti sangat tahu keutamaan-keutamaan masjid dan di antara keutamaan itulah ialah jaminan naungan Allah pada hari kiamat kelak.

Subhanallah…….

Begitulah setidaknya sedikit karakterisitik remaja khususnya remaja masjid yang mengabdikan masa remaja untuk Allah dan juga motivasi yang menggerakkan remaja khususnya demi mengaitkan hati ke masjid….

Semoga kita semua tergolong kepada golongan yang dinaungi Allah subhanahu wa ta’ala di hari tiada naungan selain naungan-Nya…Amin…

Hidup Remaja Masjid

Islahuddin Panggabean

Remaja Masjid Pelopor Alam Sejahtera (ReMaPAS)

Lebih kurang mohon maaf


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar