Al-Qur’an diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala Sebagai petunjuk dalam kehidupan
manusia. Al-Qur’an sebagai
petunjuk kehidupan tidak sebatas untuk kebahagiaan di dunia saja tetapi mencakup
2 kebahagaiaan yakni dunia dan akhirat.
Sebagai Maha Pencipta alam semesta, Allah
Subhanahu wa Ta’ala Tentunya
sudah mengetahui keperluan, kebutuhan yang diperlukan manusia di dunia. Untuk
itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala Membuat aturan-aturan buat manusia. Dimana aturan-aturan
tersebut tertuang dalam al-Qur’an.
Oleh karena itu, jika kita ‘membumikan’ al-Quran dalam kehidupan niscaya
kebahagiaan dunia akhirat akan didapat. Paling tidak ada beberapa gerakan yang
dapat dilakukan untuk bangun dan menuju kehidupan yang disinari dengan
nilai-nilai al-Qur’an.
1. Membaca
Ini merupakan pilar pertama yang harus
dikerjakan untuk menjadikan al-Quran sebagai petunjuk dalam kehidupan. Membaca
Qur’an memiliki nilai ibadah
atau menambah pahala bagi setiap pribadi seorang muslim yang selalu mencari
ridha Ilahi.
Nabi Muhammad Shalallhu ‘alaihi wassalam Bersabda
“Barangsiapa yang membaca al-Qur’an maka baginya 10 kebaikan bukan Alif
Lam Mim satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.”
Selain itu, al-Qur’an juga dapat menjadi obat penawar hati
seorang yang dirundung kegelisahan menghadapi problematika kehidupan.
QS Al-Isro:82
"Dan kami turunkan dari Al-Quran (sesuatu)
yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang
yang zalim (Al-Quran itu) hanya akan menambah kerugian."
2. Menghayati
Menghayati dapat diartikan memahami makna
terdalam dari al-Qur’an.
Bagi seorang muslim sudah seharusnya lebih mendalami dengan mengetahui makna
al-Qur’an sehingga dengan
demikian akan memberikan kesan dan dampak positif. Dimulai dari mengetahui arti
ayat yang dibaca kemudian tadabbur, memahami isi kandungannya. Tadabbur al-Quran adalah bertafakkur dan merenungi ayat-ayat
Qur’an dengan tujuan
memahami, mengetahui maknanya, hikmah-hikmahnya dan
maksud-maksudnya. Dengan tahu arti ayat yang dibaca,
insya Allah akan dapat meningkatkan kekhusu’an. Terhanyut dan terikut dalam
rangkaian-rangkaian ayat al-Qur’an yang pada akhirnya menjadikan al-Qur’an bacaan harian yang mengisi ruang
kehidupan.
3. Mengamalkan
Selain memerintahkan umatnya untuk membaca dan
menghayati al-Qur’an , Nabi
Muhammad Shalallhu ‘alaihi
wassalam Juga menyuruh untuk mengamalkan isi kandungan dalam kehidupan. Dengan
pengamalan, al-Quran akan hidup di tengah-tengah masyarakat. Langkah ketiga ini
menciptakan ‘insan-insan
qurani’ yang tidak hanya
sebatas pengetahuan tetapi juga tataran praktis.
2/3 a Menghafal
Perumpamaan orang yang hafal
al-qur’an dengan tidak
adalah seperti dua orang yang sedang dalam perjalanan. Orang pertama bekalnya
buah kurma dan orang kedua bekalnya tepung. Orang pertama bisa makan kapan saja
di atas kendaraannya sedangkan orang kedua, jika ingin makan dia harus turun
dari kendaraan lalu membuat adonan dan menyalakan api kemudian membuat roti dan
akhirnya harus menunggu roti itu matang. Atau seperti alat elektronik yang
menggunakan baterai dan tenaga listrik, Alat pertama dapat digunakan di mana
saja sedangkan alat kedua dapat digunakan jika ada sumber listrik.
Ketika ayat al-Qur’an telah dihafal maka ia akan selalu
hadir sehingga mudah digunakan pada peristiwa yang terjadi pada sesorang dalam
kehidupan sehari-hari dengan cepat dan langsung. Oleh karena itu, mari kita
berusaha semaksimal mungkin menghafal al-Qur’an , minimal ayat-ayat yang mudah dan
juga ayat yang sering kita tadabburi.
4. Mendakwahkan
Pilar selanjutnya adalah mendakwahkan atau
menyampaikan al-Quran kepada orang lain. Mungkin saja ada sebahagian saudara
yang belum mengetahui apa yang telah kita ketahui. Selain itu, yang terpenting
ialah bahwa dakwah merupakan bahagian dari perintah Allah Subhanahu wa
Ta’ala Yang sangat mulia (QS
Fushshilat :33)
"Siapakah yang lebih baik perkataannya
daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan
berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
“Membumikan al-Qur’an”
Membumikan al-Qur’an merupakan integrasi dari membaca,
menghayati, dan mengamalkan al-Qura’n. Membumikan berarti adanya kontiniuitas untuk mengamalkan
sekaligus mensyiarkan al-Quran dalm kehidupan.
Al-Qur’an dapat merupakan subjek dan objek. Sebagai subjek, dia dapat
merubah moralitas manusia dan menghidupkan jiwa yang mati sehingga terbentuk
dunia Qur’ani. Sebagai objek
dia harus dibumikan.
Semoga kita dapat membumikan al-Quran dalm
kehidupan.
Mari Berusaha ….!!!!
Semoga bermanfaat
Maaf atas salah dan Khilaf serta
kekurangan
Ishlah al-Medaniy