Terminal akhir orang-orang bertaqwa ialah kemenangan di surga, keselamatan dari neraka dan kebahagiaan di akhirat. Mereka akan memperoleh taman-taman surga yang luas nan elok, di dalamnya terdapat lading anggur yang rerantingnya dekat dengan penghuni, mudah dipetik. Dan penyebutan anggur ialah kiasan betapa nikmatnya buah-buah surga.
Di surga mereka juga akan mempunyai pasangan dari bidadari surga, perawan, cantik jelita, suci dari aib dan cacat, berakhlak mulia, hormat nan senantiasa melayani dengan suka cita.
Minumannya juga sangat nikmat, namun tak membuat peminumnya mabuk, pusing, mengigau atau hilang akal. Di dalam surga, tiada terdengar ucapan tak bermanfaat serta pembicaraan kotor nan keji.
Ayat 37-40 surah an-Naba’ menggambarkan kengerian yang sebenarnya pada Hari Kebangkitan. Ketika itu, seluruh umat manusia yang pernah lahir di dunia dibangkitkan dan dikumpulkan di satu tempat. entah berapa banyak umat manusia yang pernah ada sebelumnya , saat ini bila dikumpulkan. Tidak bisa dibayangkan luasnya tempat yang digunakan untuk mengumpulkan seluruh manusia itu. betapa mencekamnya saat itu, ketika manusia dan juga jin berkumpul dalam jumlah yang sangat banyak, namun tak satu pun yang mampu berbicara. Semua tenggorokan tercekat karena menyadari betapa gawatnya peristiwa pada hari itu.
Semuanya diam, kecuali yang diizinkan Allah bicara...
Subhanallah...
Betapa pun mengerikan penggambaran Hari Kebangkitan tadi, bila diperhatikan , ternyata Allah menyelipkan salah satu asma-Nya, yaitu Ar-Rahmaan, sebanyak dua kali, yaitu pada ayat ke-37 dan pada ayat ke-38.
Betapa Pengasih dan Penyayangnya Allah....
Allah pun berpesan pada ayat ke-39 : “Barangsiapa yang menghendaki, maka ia dapat menjadikan Allah sebagai terminal akhirnya.” Sebuah pernyataan mesra nan menyentuh. Karena itu, selagi masih di dunia, orang beriman menyambut kasih sayang Allah dengan mengikuti jalan kebaikan.
Dan Orang-orang yang beriman kelak akan berada di sisi-Nya. Adakah tempat lain yang lebih baik?
Wallahua'lam.