Ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dan membaca Al Quran di
dekat ka'bah lalu orang-orang musyrik berkumpul berkelompok-kelompok di
hadapannya sambil mengejek dan mengatakan, “Jika orang-orang mukmin
benar-benar akan masuk surga sebagaimana
kata Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, tentu kita yang akan masuk
lebih dahulu.” Maka turunlah ayat 38 surah al-Ma’arij.
Subhanallah..
Orang
kafir memiliki perangai mengolok-olok Islam, menganggap aneh risalah
Islam . Namun,anehnya mereka ingin masuk syurga-Nya. Mereka durhaka tapi
harapkan surga. Mereka maksiat tapi inginkan surga penuh nikmat.
Begitu
pula, kita dapat mengambil refleksi pada diri. Apakah kita tergolong
orang yang menganggap Islam aneh? Takut atau bahkan benci pada
ajaran-ajaran Islam? Atau kita orang aneh?
Kalau boleh jujur bahwa kita sebenarnya pun aneh. Misalnya..
Kita
sebenarnya lebih gembira menyambut 1 Januari daripada 1 Muharram. Kita
sebenarnya lebih tahu apa itu 14 Februari ketimbang 12 Rabiul Awwal.
Kita sebenarnya lebih membesarkan hari sabtu dan Ahad ketimbang Jumat.
Kita sebenarnya lebih khusyu’ kalau dengar mp3 lagu, ketimbang adzan.
Lebih suka nonton, tidur daripada sholat dan baca Quran.
Lebih
hafal nama artis favorit ketimbang Nama-nama Nabi dan sahabat. lebih
suka bersenandung karaoke daripada dzikir, lebih suka memuji manusia
daripada memuji Robb semesta. Lebih suka membaca majalah ketimbang buku
agama. Lebih suka ke konser ketimbang ke majelis taklim. Lebih suka
memaki, mengumpat orang lain daripada menceritakan kebaikan mereka.
Lebih suka mengeluh daripada menyebut asma Allah. Lebih bangga dengan
dosa daripada pertebal iman. Lebih cinta urusan dunia daripada akhirat.
Namun, saat ditanya “kemana arah tujuan hidup kita?”
Kita sebenarnya lebih suka menuju Syurga daripada ke Neraka....