Dalam
suatu riwayat dikemukakan, ketika kaum Quraisy durhaka kepada Nabi
shalallahu ‘alaihi wa salam, beliau berdoa agar mereka mendapat
kelaparan umum seperti kelaparan yang pernah terjadi pada zaman Nabi
Yusuf. Alhasil mereka menderita kekurangan, sampai-sampai
mereka pun makan tulang. (Setelah keadaan seperti itu lama berlangsung)
orang-orang melihat ke langit dengan harapan melihat tanda-tanda akan
turun hujan. Maka Allah Menurunkan ayat 10 Surah Ad-Dukhan sebagai
ejekan atas perbuatan mereka.
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata”
Kemudian
mereka menghadap Nabi untuk meminta bantuan. Mereka meminta untuk
memohon hujan bagi mereka, karena mereka sudah sangat menderita. Maka
Rasulullah berdoa agar diturunkan hujan. Akhirnya hujan pun turun.
Maka
turunlah ayat 15 surah ad-Dukhan yang menegaskan bahwa mereka akan
kembali sesat. Setelah mereka memperoleh kemewahan, mereka pun kembali
kepada keadaan semula (sesat dan durhaka). Maka turunlah ayat 16 yang
menegaskan bahwa mereka akan mendapat siksa Allah yang keras. Dalam
riwayat tersebut dikemukakan bahwa Siksa tersebut akan turun di waktu
Perang Badr.
Subhanallah…
Begitulah
orang-orang yang tidak beriman dan ragu-ragu terhadap kebenaran.
Bermain-main dalam kelalaian serta bersenang-senang dengan syahwat dan
beragam keinginan.
Setelah
‘terhentak’ oleh sesuatu yang ‘tak enak’ , disitu ia berdoa kepada
Allah agar dihindarkan dari siksa, berjanji bila hilang masalah yang
menimpa ia akan menjadi taat.
Namun apa nyatanya, setelah masalah itu tiada kembali ingkarlah ia. Kembali mendusta.
Na’udzubillah..
Semoga kita terhindar dari sifat demikian..
Masalah
utama bagi mereka ialah saat tidak beriman. Kala jauh dari Quran dan
mendustakan Nabi dan Sunnah. Menutup hati dari kebenaran malah dengan
berani melawan kebenaran.
Pelajaran
lain, begitulah kafirnya kaum Quraisy dahulu. Sudah diperingatkan
dengan kelaparan, namun mereka tak jua mau beriman. Akhirnya, di Perang
Badar mereka mendapat pukulan telak. 70 orang penentang-penentang inti
dakwah tewas, sedang Abu Lahab walau tidak ikut , mati dalam keadaan
sakit dan pengecut.
Ayat
ini berlaku umum, sesiapa yang seperti itu akan begitu jualah
akhirnya. Di dunia saja sudah mendapat apalagi nanti di akhirat.
Semoga Allah menguatkan Iman.