Subhanallah..
Dalam suatu riwayat dikemukakan Farwah bin Masih
al-Ghathafani menghadap Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dan berkata : “Ya
Nabiyallah ! Di zaman Jahiliyah kaum Saba’ merupakan kaum yang gagah dan kuat.
Aku takut sekiranya mereka menolak masuk Islam. Apakah aku boleh memerangi
mereka? Bersadalah Rasulullah : “Aku tidak diperintah apa-apa berkenaan dengan
mereka.” Maka turunlah ayat 15-17 surah Saba’ yang melukiskan keadaan kaum Saba’
yang sesungguhnya.
Subhanallah…
Kaum Saba’ di Yaman dilimpahi tanda-tanda kekuasaan dan keagungan
Allah adanya taman di pinggir kanan dan kiri lembah atau setiap rumah mereka
dihimpit oleh dua taman. Hingga Qatadah mengatakan andai seorang perempuan
masuk ke tengah kebun membawa keranjang dan menjunjung di atas kepala, maka
buah-buahan yang telah masak dan ranum jatuh sendiri ke dalam keranjang itu
dengan tidak usah dipetiknya lagi, sehingga setelah ia keluar, keranjang itu
telah penuh.
Bangsa Saba’ diperintah Allah untuk menikmati dan bersyukur
rezki yang telah diberikan kepada mereka, agar dengan nikmat itu mereka bisa meningkatkan
ketaatan pada-Nya. Tanah mereka subur, airnya segar, hawanya bagus. Allah pun
Mengampuni dosa dan Maha Menutupi Aib dan keburukan mereka.
Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur..
Tetapi kemudian, Kaum Saba’ enggan taat pada Tuhan, mereka
malah mengingkari nikmat yang diberikan. Allah pun kirim banjir besar ke desa
mereka hingga merusak desa tsb, menumbangkan pohon serta menenggelamkan ternak
mereka. Allah ganti kedua kebun hijau dan rindang dengan kebun yang buruk. Buah-buahnya
tidak enak lagi dimakan, malah ada yang tidak berbuah. Dsb..
Demikian ganjaran kepada mereka akibat memilih kufur
daripada bersyukur.
Subhanallah…
Bagaimana dengan bangsa Indonesia? Gemah ripah loh jinawi? Tongkat
dilempar jadi tanaman? Yang merdeka berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, kaya
raya akan Sumber daya Alam, suatu anugerah Allah…
Alhamdulillah..
Mari bersyukur sdrku, kita jadikan Indonesia menjadi negeri
yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur…. Sepenggal firdaus di muka bumi..
Dan itu tidak lain tidak bukan, factor paling utama bukanlah
kecerdasan, keterampilan , tetapi ketaatan penduduknya… subhanallah..
Kata orang-orangtua kita dulu, bila abis maghrib atau malam
hari ,terdengar suara mengaji dari tiap rumah. Sekarang bagaimana generasi kita
sdrku??? Dulu perjuangan Indonesia diwarnai takbir, sekarang bagaimana dengan
kita sdrku??
Jangan sampai berita Indonesia terdengar buruk di telinga
sdr kita dari negeri lain, seperti Saba’ yang terdengar oleh Farwah bahwa
negerinya begini dan begini. Jangan sampai Indonesia , kedengaran buruk. Negeri yang kaya SDA, juga salah satu negeri dengan
penduduk muslim terbesar di dunia, masa’ wanitanya paling banyak yg tak
berhijab, sedang di negeri minoritas mereka berusaha memperjuangkan bagaimana
agar berhijab dibolehkan. Masa’ masih membolehkan miras dan narkoba , masa’
jamaah masjid masih sedikit , payah didakwahi, dsb… Na’udzubillah ..
Semoga Allah membantu kita untuk taat , bersyukur pada-Nya
dan beribadah dengan baik pada-Nya..
Allah jadikan Indonesia dapat menjadi negeri thoyibbah,
sepenggal firdaus di bumi.
Aamiin
Wallahu’alam
Ada hikmah lain sdrku??