Jumat, 09 Juli 2010

Sedikit Persiapan...


Dalam pengajian kali ini, sang guru coba membahas persiapan-persiapan menuju bulan Ramadhan yang mulia. Guru menjelaskan bahwa selain kesiapan fisik (kesehatan) ternyata persiapan mental spiritual (keimanan) jauh lebih penting. Untu7k itu, sebelum memasuki bulan Ramadhan kita harus banyak memperbaiki hati (jiwa) agar senantiasa bersih. Adapun hakikat dari ibadah yang kita kerjakan dalam bulan Ramdhan nanti pun adalah dalam rangka kebersihan jiwa (tazkiyatunnafs) untuk betul-betul menjadi orang yang bertaqwa (muttaqin).

Adapun persiapan spiritual dari kegembiraan menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan antara lain :

Pertama, optimalisasi sabar dan sholat dalam kehidupan


Sabar berarti mengendalikan diri dari apa yang dibenci oleh Allah swt. Artinya sabar : memproses diri untuk melakukan perbuatan yang diridhoi Allah swt dan tidak melakukan perbuatan yang dapat menjatuhkan manusia itu sendiri ke dalam kehinaan baik di mata manusia maupun di mata Allah swt.
Sedangkan Sholat adalah sarana untuk selalu berkomunikasi dengan Allah swt.
(QS.2:45)
Muhammad Mahmud al-Hijazy dalam tafsir al-wadhih mengatakan bahwa indikasi khusyu’ antara lain :
Pertama, yakin akan datangnya hari akhir dan kelak akan bertemu dengan Allah swt. Juga dapat disebut berjiwa visioner dan futuristic
Kedua, tanggung jawab
Ketiga, filosofis kembali kepada Ilahi ( keyakinan bahwa semua yang kita milki adalah dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya.

Kedua, banyak mengingat Allah dalam hati dan lisan
Dengan berzikir hati pun menjadi tenteram sebagaimana firman Allah swt.
(QS ar-Ra’du (13) :28). Jika hati tenteram maka akan dapat melihat jernih berbagai persoalan yang dihadapi.


Ketiga, membaca al-Qur’an dan menelusuri kandungannya
Al-Qur’an adalah hudan li al-Nas (petunjuk bagi manusia). Inilah fungsi utama kehadirannya, sebagai kitab yang diturunkan untuk memberi jalan keluar terbaik bagi problematika-problematika kehidupan

Keempat, menebar kepedulian
Salah satunya dengan berbuat baik kepada anak yatim dan faqir miskin. Rasululullah saw. Bersabda, “ Jika anda ingin melunakkan hati anda maka sentuhlah kepala (sayangilah) anak yatim dan berilah makan orang miskin.” (HR.Ahmad)


Kelima, banyak mengingat mati
Kematian yang walaupun kita mencoba lari daripadanya tetap saja ia akan menemui kita. Dan andaikata hati kita tenggelam dalam urusan duniawi, mengejar kesia-siaan dan menikmati kenikamatan palsu akan lalai dari mengingat maut.



Keenam, senantiasa instropeksi diri
Senantiasa mengevaluasi amal yang sudah dikerjakan demi berbuat untuk peningkatan kualitas amalnya ke depan.

Semoga kita bertemu Ramadhan dengan bekal / persiapan yang matang.

Allahumma bariklana fi rajaba wa sya’bana wa balilighna fi Ramadhan
Washolallahu ‘ala Muhammad. Amin.


Kitabatu at-tilmidz
Ishlah al-Medaniy
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar